Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Empat Bangunan Lokalisasi Padang Galak Akhirnya Rata dengan Tanah

Semua bangunan rata dalam 1,5 jam. Bangunan ini diduga digunakan untuk komplek prostitusi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Empat Bangunan Lokalisasi Padang Galak Akhirnya Rata dengan Tanah
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Pembongkaran bangunan semi permanen di sebelah kompleks prostitusi Padang Galak, Kesiman, Denpasar, Rabu (5/7/2017). TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA 

"Pada intinya kami pengen bagaimana Padang Galak yang kami sakralkan ini positif. Jadi tidak ada Padang Galak identik dengan esek-esek," ujar Widarsa.

Pemilik bangunan, Made Narka, tak bisa berkutik ketika bangunan semi permanen yang bakal dijadikan tempat bisnis esek-esek dibuldoser. Meski sedikit menggerutu, ia pasrah.

"Sebenarnya sih tidak menyadari (saya salah). Cuma karena posisi saya sudah salah, ya mau bagaimana," kata Narka kepada Tribun Bali di sela-sela proses pembongkaran bangunan yang bakal dijadikan tempat lokalisasi itu.

Amsori dan istrinya, yang memiliki satu bangunan di areal ini memelas kepada petugas agar bangunannya tidak dibongkar.

"Kan kemarin katanya boleh buka warung di sini. Kok sekarang dibongkar?" kata Ansori kepada Perbekel Desa Kesiman, dan aparat desa adat, serta tim yustisi.

Amsori mengaku dirinya sudah membayar Rp 5 juta saat membuka warung di areal komplek Padang Galak. Hanya saja, ia enggan menyebutkan kepada siapa uang Rp 5 juta itu ia berikan.

"Ya, sudah bayar saya Rp 5 juta," katanya seraya meratapi bangunannya yang dibuldoser.

Berita Rekomendasi

Informasi yang berkembang sebelumnya, dua investor bakal "menyulap" kawasan Padang Galak, Kesiman, menjadi kawasan modern sejenis Kuta.

Kabar ini terembus dari sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokalisasi Padang Galak.

Informasi yang dihimpun ada yang menyebut kawasan Padang Galak akan dijadikan Diskotek, Sekolah International, dan ada juga yang mengatakan akan dijadikan semacam water park.

Perbekel Kesiman Petilan, Wayan Mariana mengungkapkan lahan di kawasan layang itu sudah dikuasai investor.

"Nama pemilik lahannya Pak Hartono, pemilik Dealer Mercedez itu," kata Mariana.

Selain warga yang disebut bernama Hartono, investor yang sempat mengaku mempunyai lahan di Padang Galak adalah Jerry Filmon, bos Akasaka Music Club, Denpasar.

"Iya, saya memang punya lahan di sana, tapi sedikit," kata Jerry Mei 2017 lalu.

Menurut Made Narka, pemilik bangunan di Padang Galak menyebut Jerry bakal membangun sekolah bertaraf international.

"Bukan membangun diskotek, tapi membangun sekolah internasional Pak Jerry," kata Narka.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas