Ganjar Minta Tim Memverifikasi Isi Buku Sebelum Diunggah di iJateng
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jateng diminta membentuk tim untuk memverifikasi buku yang akan diunggah ke iJateng.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jateng diminta membentuk tim untuk memverifikasi buku yang akan diunggah ke iJateng.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meluncurkan perpustakaan digital iJateng. Ia berharap semua buku yang diunggah sudah melalui proses verifikasi tim.
"Saya minta ada tim pembaca buku. Tiap buku yang masuk harus dibaca lengkap jangan sampai tak diseleksi. Bisa-bisa muncul materi yang tidak baik," kata Ganjar saat meluncurkan aplikasi iJateng di Perpustakaan Provinsi Jateng, Jalan Sriwijaya 29A, Semarang, Selasa (18/7/2017),
Ia meminta buku-buku yang dikelola perpustakaan milik Pemprov Jateng baik konvensional atau digital tak berisi materi yang membahayakan keutuhan bangsa, negara dan masyarakat.
Baca: Aplikasi iJateng Diluncurkan, Gubernur Ganjar: Seluruh Dunia Bisa Mengakses
Baca: Dasirun Babak Belur Curi Kambing untuk Biaya Khitan Anaknya
Baca: 35 Granat Temuan Pemancing Ikan di Sungai Slawi Diledakkan
"Buku-buku yang diupload harus betul-betul tidak ada masalah. Jadi buku yang kita sampaikan ke masyarakat punya kredibilitas tinggi sehingga masyarakat bacanya bener," ia menegaskan.
Ganjar mengimbau pemerintah kabupaten/kota di Jateng yang ingin menceritakan keunggulan dan sejarah daerah masing-masing bisa mengunggahnya pada aplikasi ini.
"Kami berharap ada sejarah daerah yang bisa ditampilkan melalui aplikasi ini. Jadi ini sekaligus bisa menjadi e-Library kabupaten/kota di Jateng. Masyarakat bisa membaca secara mudah di mana pun dan kapan pun," jelas dia.
Kepala Dinas Kearsipan, M Masrofi, berjanji segera membentuk tim verifikasi buku. Sementara ini yang dapat diunggah baru sejumlah 26.196 judul buku dan akan terus bertambah.
Ada buku tentang pengetahuan umum, ada pula buku materi pelajaran mulai dari tingkat dasar sampai pendidikan tinggi.
"Masih belum ada buku dari penulis luar negeri karena ini terkait hak cipta. Kalau yang di luar negeri menghubunginya masih susah," jelas Masrofi.
Dalam pengembangan aplikasi iJateng ini, Pemprov Jateng tak mengeluarkan biaya.
Pihak pengembang, PT Wolu Aksara Maya, memperoleh keuntungan dari pemanfaatan aplikasi ini ketika ada masyarakat yang mengaksesnya.