Miris, Korban Kebakaran Rebutan Baju di Tenda Pengungsian
Satu sama lain saling berdesakan demi mendapatkan baju yang layak pakai.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Passcakebakaran yang menghanguskan 38 unit rumah di Jl HM Yamin, Gang Lurah, Lingkungan VIII dan IX, Kelurahan Sei Kera Hilir, Kecamatan Medan Perjuangan, bantuan dari sejumlah dermawan terus mengalir termasuk pakaian layak guna.
Namun, ketika pakaian tiba di tenda pengungsian yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, korban kebakaran justru berebut untuk mendapatkan baju yang masih terbungkus goni tersebut.
Dari pantauan Tribun, awalnya bantuan baju dikumpulkan di dekat dapur umum.
Semula, pembagian baju ini berlangsung cukup tertib, karena dipantau oleh beberapa staf kelurahan dan kecamatan.
Namun, begitu melihat bantuan susulan datang, spontan para korban berlari ke arah dapur umum.
Satu sama lain saling berdesakan demi mendapatkan baju yang layak pakai.
"Kepada semua korban, mohon untuk tidak rebutan. Kita ini semua sama-sama merasakan kesusahan. Jadi mohon untuk tidak berebut," kata seorang pria berkaos loreng hijau, Jumat (21/7/2017).
Meski sudah diingatkan untuk tidak berebut, namun warga tetap berusaha meraih baju yang diletakkan di atas lantai beralaskan terpal tersebut.
Lagi-lagi, sejumlah petugas kelurahan dan kecamatan memberikan imbauan lewat pengeras suara.
Karena khawatir terjadi gesekan, sejumlah laki-laki lantas meminta para perempuan kembali ke bagian depan.
Situasi pun kembali kodnusif setelah baju yang sempat jadi rebutan diambil dan dipindahkan ke tempat lain. (Ray/tribun-medan.com)