Bayi Perempuan Tanpa Lubang Anus Meninggal Dunia Tiga Hari Usai Jalani Operasi
Bayi berjenis kelamin perempuan dari pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Kelandis, Desa Pakisan meninggal dunia, Sabtu (22/7/2017).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ratu Ayu Astri Destriani
TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Setelah berjuang selama beberapa hari usai menjalani operasi untuk pembuatan saluran pembuangan sementara, bayi berjenis kelamin perempuan dari pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Kelandis, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, meninggal dunia, Sabtu (22/7/2017) pukul 00.24 wita.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun di RSUD Buleleng, jenazah bayi malang itu sudah dibawa pulang oleh keluarganya menuju rumah duka di Dusun Kelandis pada pukul 06.00 Wita.
Menurut rencana, proses pemakaman akan dilaksanakan pada hari ini (Sabtu) sebelum pukul 12.00 Wita.
Saat dihubungi melalui saluran telepon seluler, Sariani yang merupakan nenek dari mendiang bayi menjelaskan kondisi sang cucu mulai memasuki masa kritis sejak Jumat (21/7/2017) pukul 15.00 wita.
"Kata perawat kondisinya semakin tidak stabil sejak Jumat sore," kata Sariani.
Sariani mengatakan, menurut keterangan dokter dihadapan para keluarga, bayi cantik dan berkulit putih yang diberi nama Anindita itu drop lantaran mengalami komplikasi, dan kadar gula darahnya yang menurun secara drastis.
Diberitakan sebelumnya, Kamis (20/7/2017) pagi, di depan halaman ruang perawatan ICU RSUD Buleleng, Tami yang merupakan ibu dari mendiang bayi terlihat sedang duduk, dengan ekspresi wajah yang murung.
Baca: Beras Subsidi Seharga Rp 6.000 Dioplos Lalu Dijual Rp 20 Ribu Per Kilogram
Putri keduanya itu harus dirawat secara intensif, pasca dioperasi untuk membuat lubang pembuangan sementara di bagian perutnya.
Sang buah hati mulanya dilahirkan di bidan desa, Minggu (16/7/2017) lalu, secara normal.
Awalnya ia sama sekali tidak mengetahui, bila sang buah hati terlahir dalam kondisi cacat.
Bidan yang membantunya saat melakukan proses persalinan pun sama sekali tidak menginformasikan kondisi tersebut.
Akhirnya, dengan perasaan gembira dan tanpa kecurigaan sedikit pun, Tami beserta sang suami langsung membawa putrinya pulang ke rumah.