Temuan Tulang Belulang dari Sumur Tua Disertai Kutang dan Sandal Wanita
Dari dalam sumur kering 10 meter terpendam tulang belulang manusia, sandal perempuan, kutang dan celana dalam.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Polisi enggan berspekulasi penyebab matinya seseorang yang kerangkanya baru saja ditemukan. Tak ada identitas di dekat kerangka tersebut.
Tulang belulang tersebut di dalam sumur kering dekat permukiman warga Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dari dalam sumur tersebut juga ditemukan sepasang sandal perempuan ukuran berbeda, dua celana dalam, satu kurang, sebuah STNK dengan pelat nomor dari luar DIY.
Panit Reskrim Polsek Gamping Iptu Fendi Timur, Senin (24/7/2017), mengatakan sumur tempat ditemukannya tulang belulang tersebut berkedalaman 10 meter ini kering.
Selain tulang belulang manusia di dalam sumur itu juga banyak ditemukan sampah. Saat awal ditemukan dari dalam sumur ada kasur busa, beberapa kain dan jaket merah kombinasi hitam.
Menurut Fendi, sampah-sampah itu bisa saja digunakan untuk petunjuk misteri temuan kerangka ini.
"Kami tidak mau menduga-duga (penyebab kematian). Evakuasi kedua ini adalah pelengkap dari temuan awal. Evakuasi ini juga kaitannya dengan kesempurnaan identifikasi dengan mencari kerangka yang utuh," ujarnya.
Setelah ini, pihak forensiklah yang akan bekerja untuk mencari jenis kelamin, perkiraan umur, dan waktu kematian.
Sementara itu, Fendi mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan sanak keluarga dapat menghubungi polsek Gamping.
"Sembari menunggu forensik, kami juga mencari, barangkali ada keluarga yang kehilangan sanak saudaranya atau kerabat, dapat menghubungi kami. Sejauh ini belum ada laporan laporan kehilangan yang identik dengan kerangka yang ditemukan," terang dia.
Bekerjasama dengan Basarnas, kepolisian memeriksa sumur di bangunan tak terpakai itu sejak Selasa (18/7/2017).
Saat itu petugas kepolisian sudah mendapati potongan tulang panggul, tulang paha besar, potongan betis, tengkorak dengan susunan gigi sempurna tanpa rahang.
Seorang saksi mata yang pertama kali menemukan rangka tersebut, Muzan Syahudin, warga Jetis, Kabupaten Bantul, mengatakan ketika itu dirinya hendak memperdalam sumur.
Dia bermaksud membersihkan kotoran yang ada dalam sumur dalam kondisi kering. Ketika mengangkat kasur ternyata ada kerangka manusia.
Panit Reskrim Polsek Gamping Iptu Fendi Timur mengatakan olah TKP ini adalah upaya pihaknya untuk mengungkap lebih banyak misteri penemuan kerangka.
"Setelah tim dari Basarnas turun lagi ke dalam sumur, ditemukan sisa tulang, dan rahang," jelasnya.
Rini Wuryani, Paurkes Polres Sleman di sela-sela pemeriksaan mengatakan pihaknya belum bisa mengetahui jenis kelaminnya.
"Tulang panggul yang ditemukan sekarang akan disatukan denga yang kemarin, biar bisa diketahui jenis kelaminnya. Kalau gigi untuk memperkirakan umur. Sedangkan untuk mengetahui berapa lama meninggal harus tes laboratorium dulu," jelas Rini.