Konektivitas Pelindo IV Tekan Harga Barang di Timur Indonesia
PT Pelabuhan Indonesia IV berhasil membangun konektivitas di kawasam Timur Indonesia (KTI), dan melaksanakan ekspor langsung dari Pelabuhan Makassar k
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia IV berhasil membangun konektivitas di kawasam Timur Indonesia (KTI), dan melaksanakan ekspor langsung dari Pelabuhan Makassar ke 45 negara.
Sehingga pada bulan Ramadhan kemarin Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengalami deflasi.
"Biasanya mejelang Lebaran selalu terjadi inflasi tapi tahun ini di Sulsel kebalikannya malah deflasi karena pemprov bersama-sama bersinergi diantaranyan Pelindo IV telah berhasil membuka konektivitas di kawasan timur Indonesia dan ekspor langsung," ujar Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SY), saat membuka acara misi dagang dan pameran produk/komoditi unggulan di Maluku, Minggu (30/7/2017).
Konektivitas Domestik di semua pelabuhan yang ada di Kawasan Timur Indonesia (KTI) memudahkan masyarakat di wilayah ini mendapatkan barang kebutuhannya dengan harga yang tidak terlalu tinggi.
Selain itu produksi petani dan pengrajin Sulsel dan kawasan Timur Indonesia bisa langsung diangkut dari Makassar ekspor ke 45 negara tanpa harus melalui Surabaya ataupun Tanjung Priok.
Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung dalam pemaparannya di acara misi perdagang memgatakan sebelumnya untuk melaksanakan ekspor langsung pengusaha harus lewat Surabaya dan Semarang.
Hal ini tentu mengakibatkan biaya tinggi karena barang berkali-kali dibongkar muat turun naik kapal dan terjadi antrian kapal serta jarak tempuh.
Melalui program BUMN hadir untuk negeri Pelindo IV berupaya membangun konektivitas domestik di KTI yang telah dia rintis selama 1 tahun ini kata Doso, telah memperkuat jalur ekspor langsung (direct export) maupun direct call.
"Awalya Pelindo IV melakukan pengiriman perdana ekspor langsung sebanyak 30 kontainer namun kini sudah mampu mengekapor lebih 500 kontainer melalui Pelabuhan Makassar ke 45 negara," papar Doso.
Dengan direct call biaya logistik dari dan ke kawasan timur Indonesia kini telah dirasakan pengusaha hemat sekitar 40 persen . Selain itu, barang kebutuhan juga jadi cepat diterima oleh masyarakat karena adanya angkutan langsung ke daerah tujuan KTI.
"Bagi kami ingin menciptakan bagaimana agar harga barang itu tidak terjadi disparitas, tidak terjadi dengan wilayah lainnya, serta antara Barat dan Timur tidak lagi terjadi kesenjangan yang begitu lebar," ungkap Doso
Dengan luas Wilaya indonesia Timur 50 persen dari luas keseluruhan wilayah Indonesia kini ekspor langsung sudah bisa menuju 54 negara serta 65 produk. Selain itu bisa menghemat biaya dari semula Rp 4 juta per kontainer kini hanya Rp 1,7 juta karena waktu tempuhnya menjadi cepat untuk ekspor ke Tiongkok dari 24 hari kini hanya16 hari.
"Yang perlu disoronh pasar tidak hanya di luar negeri tapi di dalamnegeri juga," kata Ketua panitia penyelenggara misi dagang dan pameran produk/komoditi unggulan Sulawesi Selatan Ambon-Maluku Hadi Basalamah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.