Usul Warganet untuk Ganjar Terkait Pabrik Garam di Jateng
Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membangun beberapa pabrik garam skala besar direspon positif oleh warganet.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rika Irawati
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membangun beberapa pabrik garam skala besar direspon positif oleh warganet.
Lewat dinding Facebook Tribun Jateng, mereka memunculkan berbagai usulan terkait lokasi yang sekiranya tepat dibangun pabrik garam.
Banyak meminta pabrik garam yang dapat ikut serta menopang kebutuhan garam nasional itu dibangun di Pantai Utara sisi timur.
"Jepara belum ada (pabrik garam) sementara potensi garam sangat besar. Membentang 500 hektare lahan garam dengan produktivitas 100 tonlebih per hektare," usul warganet Mbah Sokhib.
"Di Kedung (Jepara, red), di sana cocok wilayahnya," kata Sai Hyun-sik.
Sementara, pemilik akun Mas Fais, Panca Pana, dan Suwito Agusetiyo mengusulkan pembangunan di Pati.
"Lebih cocok di Juana Pati, Lur. Dari Jepara sampai Rembang, jadi tengah-tengah," usul Suwito Agusetiyo.
Warganet berharap pembangunan pabrik garam di pesisir utara Pulau Jawa nantinya tak mematikan petani garam yang lebih dulu ada tetapi bisa memaksimalkan produktivitas mereka.
"Jepara-Demak, bagian pesisir banyak (produksi garam). Bisa coba di survey, sudah ada juga petani-petani garam di sana. Coba saja dimaksimalkan lagi," kata Muhammad Ainun G-peng.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta Pemprov Jateng merealisasikan pembangunan pabrik garam itu tahun 2017.
“(Pabrik) sudah feasibility study, dan itu kerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT),” kata Ganjar, Sabtu (5/8/2017).
Seusai melakukan kajian, nantinya, ada lima kabupaten yang menjadi lokasi ujicoba, antara lain di Kabupaten Pati, Rembang, dan Jepara.
Ganjar mengatakan, ujicoba diperlukan di sejumlah titik untuk mengetahui kualitas garam di masing-masing daerah. “Dicoba di lima titik agar tahu kualitasnya tapi yang paling siap saat ini di Pati,” ujarnya.
Terkait pembiayaan pembuatan pabrik garam, Ganjar meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menyiapkan instalasi pembangunan pabrik garam.
Adapun teknologi pembuatan garam , menurut dia, tidak akan lagi bergantung pada alam.
"Korea Selatan dan Tiongkok menawarkan investasi berupa alat yang canggih dan tidak butuh matahari dalam memproduksi garam,” ujar dia.