Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kualitas Garam Yodium dari Brebes Masih di Bawah Standar Nasional Indonesia

Garam yodium di sentra produksi garam di Desa Kaliwlingi, Kecamatan/ Kabupaten Brebes secara umum masih di bawah standar

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kualitas Garam Yodium dari Brebes Masih di Bawah Standar Nasional Indonesia
google
tambak garam 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNNEWS.COM,BREBES- Garam yodium di sentra produksi garam di Desa Kaliwlingi, Kecamatan/ Kabupaten Brebes secara umum masih di bawah standar nasional Indonesia.

Peneliti Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Kementerian Perindustrian, Marihati menuturkan kesimpulan itu berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan pihaknya.

"Hasil uji laboratorium ditemukan produksi garam Brebes yang dijual untuk dikonsumsi masyarakat, tidak memenuhi standar SNI," ucapnya saat di Brebes, Rabu (9/8/2017).

Menurutnya, rendahnya standar garam yodium di Brebes karena pemberian zat yodium yang rendah.

Baca: Gandeng Grab, Taksi New Atlas Sekarang Bisa Dipesan Via Online

"Selain itu, juga tidak maksimalnya proses pencucian garam saat produksi," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Seharusnya, kata dia, hasil produksi garam yodium yang belum SNI tak boleh dijual di pasaran meskipun kemasannya baik.

"Zat yodium atau rata - rata kandungan NaCL garam yodium di Kaliwlingi Brebes masih rendah," tandasnya.

Oleh karena itu, pihaknya datang ke Brebes untuk membantu para pelaku industri kecil menengah (IKM) garam yodium untuk memberikan pelatihan agar meningkatkan kualitas garam hasil produksi hingga berstandar nasional.

Selain itu, pihaknya juga memberikan pengarahan bagaimana memproses produksi garam yang memenuhi standar operasional.

"Garam yang tidak sesuai standar akan berbahaya. Berdampak pada kesehatan masyarakat, terutama anak-anak, karena dalam masa pertumbuhan sangat membutuhkan garam beryodium dengan kualitas baik," terang Marihati.

Di sisi lain, produksi garam yodium dalam enam bulan belakangan ini terus merosot.

Di Jawa Tengah, yang semula mampu berproduksi hingga 400 ton garam yodium perhari, saat ini hanya sekitar 150 ton saja.

"Jadi, stok dengan permintaan pasar tak sebanding. Makanya berpengaruh dengan harga garam yodium di pasar yang merangkak naik hingga 300 persen," imbuhnya.

Saat ini, kata dia, harga garam yodium di tingkat produsen mencapai Rp 22.500 per-2,5 kilogram. Padahal, biasanya harga Rp 7.000 per-2,5 kilogram.

Kondisi itu, kata dia, yang membuat masyarakat mengeluhkan mahalnya garam yodium.

Padahal, tingkat konsumsi garam masyarakat cukup tinggi. Rata- rata perorang memiliki kebutuhan garam yodium sebanyak 3 kilogram setahun. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas