Dibobol Maling, 25 Karung Beras untuk Warga Miskin di Klaten Raib
Kantor Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan, dibobol pencuri, Senin (28/8/2017) dini hari.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Kantor Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan, dibobol pencuri, Senin (28/8/2017) dini hari.
Gara-gara kejadian tersebut, beras sejahtera (rastra) yang belum sempat dibagikan, raib.
Dikutip dari Tribunjogja,com, peristiwa tersebut disadari pertama kali oleh penjaga malam kantor desa setempat, Widi, Senin pagi saat akan membersihkan kantor.
Ketika sampai di kantor desa, Widi mendapati pintu samping aula sudah terbuka. Padahal, pintu tersebut hanya dapat dibuka dari dalam.
"Saat penjaga malam datang, pintunya sudah terbuka. Sementara, pintu itu hanya bisa dibuka dari dalam dan pintu lainnya masih terkunci," kata Kepala Desa Sumberejo, Tri Rahardjo, saat ditemui.
Dugaan pencurian menguat lantaran jendela samping yang baru dibuat, sudah terbuka. Terlihat sedikit bekas congkelan pada kusen jendela.
Menurut Tri, akibat peristiwa pencurian itu, 25 sak rastra yang ditumpuk di dalam ruang aula hilang.
Padahal, rastra tersebut belum sempat diambil warga yang terdaftar dalam daftar Rumah Tangga Sasaran (RTS).
"Rastra diterima desa Kamis (24/8/2017). Kemudian, dibagikan pada Jumat (25/8/2017), tapi masih ada warga yang belum ambil sehingga disimpan dulu di aula," ungkapnya.
Selain rastra, satu set audio speaker senilai Rp 2 juta juga diangkut pencuri.
Setelah dilaporkan, petugas dari Polsek Kota Klaten segera melakukan olah tempat kejadian (TKP).
Hasil penyelidikan sementara, pelaku diduga masuk melalui jendela baru yang belum dilengkapi teralis dan keluar melalui pintu samping.
Hal tersebut diketahui lantaran tidak ada bekas kerusakan pada pintu samping.
Kapolsek Kota Klaten, AKP Suyadi, mengatakan, aksi pencurian ini diduga dilakukan secara berkelompok.
Pasalnya jumlah rastra yang diangkut cukup banyak.
"Satu sak berisi 15 kilogram beras, kalau sendiri pasti membutuhkan waktu yang lama. Padahal, keterangan dari penjaga malam, kantor dijaga sampai pukul 00.00, jadi kemungkinan dilakukan dini hari setelah penjaga malam pergi," katanya.
Muncul dugaan pula, pelaku menggunakan kendaraan roda empat untuk mengangkut hasil curiannya.
Dari keterangan penjaga malam, sebelum kejadian, ada kendaraan yang mencurigakan terparkir di timur lapangan Sumberejo yang agak jauh dari lokasi kejadian.
"Awalnya tidak terlalu curiga karena lapangan sering digunakan latihan setir mobil, sehingga tidak menyadari," ujarnya. (tribunjogja.com)