Sopir Bus Eka Meninggal Akibat Lemparan Batu
Istri korban tidak berniat melapor karena puluhan tahun menjadi sopir bus, pelemparan itu sudah beberapa kali terjadi
Editor: Eko Sutriyanto
"Sampai di dalam bus, saya lihat suami sudah bersandar ke setir bus," ungkapnya.
Meski sempat dibawa ke Rumah Sakit Panti Waluyo Solo, nyawa Misdi tak bisa diselamatkan.
Almarhum kemudian dikubur di Taman Pemakaman Umum Boto, Jetis, Kamis pukul 13.00.
Baca: 14 Rekening Terkait Kelompok Saracen Akan Ditelusuri
"Suami saya kehilangan banyak darah selama di perjalanan dari Sragen sampai ke gang depan rumah," papar Nanik.
Dia menjelaskan, selama hidup Misdi tak pernah memiliki musuh.
Begitu pula selama menjadi sopir bus sejak 1989 atau 28 tahun lalu.
"Beliau baik sekali orangnya. Saya tak yakin kalau punya musuh. Pelemparan batu itu sudah kehendak Yang Maha Kuasa," tutur Nanik terisak.
Apakah kejadian ini akan dilaporkan ke kepolisian?
Baca: Kopassus Gadungan Tipu Perempuan hingga Rp 100 Juta
"Saya tak berniat melapor karena puluhan tahun menjadi sopir bus, pelemparan itu sudah beberapa kali terjadi. Itu sudah kehendak Allah, saya ikhlas," ungkapnya kepada Tribunjateng.com.
Rekan-rekan kerja Masdi sudah datang melayat pada Kamis sore.
Nanik menyebut manajemen PO Eka tampaknya akan datang pada Jumat besok.
Insiden pelemparan batu ini menjadi viral setelah diunggah dalam status pemilik akun Abu Shoffiyah Nurdin di Facebook.