Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Relawan FPI Sumsel Siap ke Myanmar Bantu Muslim Rohingya

Front Pembela Islam (FPI) Sumsel menyatakan siap berangkat ke Myanmar untuk membantu muslim Rohingya

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Relawan FPI Sumsel Siap ke Myanmar Bantu Muslim Rohingya
Sriwijaya Post
Habib Mahdi Syahab, Ketua DD FPI Sumsel 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Relawan Front Pembela Islam (FPI) Sumsel, mengutuk keras atas pembantaian dan penindasan yang dialami muslim Rohingya di Myanmar.

Bahkan FPI Sumsel menyatakan siap berangkat ke Myanmar untuk membantu muslim Rohingya.

"Jika tidak ada titik jelas, maka kami FPI siap untuk berangkat (ke Myanmar). Maka itu kami meminta langkah tegas yang diambil pemerintah Indonesia atas kejadian yang dialami saudara kita muslim rohingya," ujar Habib Mahdi Syahab, Ketua DD FPI Sumsel, ketika ditemui di Sekretariat DPD FPI Sumsel Jalan Dr M Isa Lorong Gubah, Kelurahan Kuto Batu, Kecamatan IT II, Palembang, Senin (4/9/2017).

Habib Mahdi menegaskan, apa yang dialami muslim Rohingya tidak bisa dibiarkan begitu saja, dikarenakan akan bisa menjadi liar. Sehingga Pemerintah Indonesia harus mengambil langkah yang tegas dan konkrit.

"Umat Islam tidak terikat dengan teritorial atau wilayah. Umat Islam bagaikan satu tubuh, jadi jika ada anggota tubuh yang sakit, maka anggota tubuh lainnya juga merasakan sakit. Jadi jika ada umat muslim berangkat ke Myanmar, mereka anggap itu adalah medan perjuangan bagi umat muslim," tegasnya.

Baca: Usai Membunuh Indria Kameswari, Sang Suami Kabur ke Batam Gunakan KTP Palsu

Namun untuk sementara ini, Habib Mahdi mengatakan, FPI belum menganggap apa yang dialami muslim Rohingya adalah isu agama. Bisa jadi ada pihak lain yang menggiringnya ke isu agama.

Berita Rekomendasi

Sehingga Pemerintah Indonesia dan organisasi agama yang terkait, membuat pernyataan resminya kepada masyarakat.

"Kita melihat muslim Rohingya bukan karena muslimnya, namun ini sudah menyangkut masalah kemanusiaan. Apa yang menjadi akar permasalahan ini dan kita meminta Pemerintah Indonesia untuk segera ambil langkah tegas dan kongkrit," ujarnya.

Habib Mahdi kembali menegaskan, jika apa yang dialami muslim Rohingya tidak juga menemui titik jelas, tidak menutup kemungkinan pada saat Asian Games 2018 nanti akan adanya pemboikotan terhadap kontingen Myanmar untuk masuk ke Indonesia.

"Tidak menutup kemungkinan kita akan boikot kontingen Myanmar untuk masuk ke Palembang pada Asian Games nanti. Jadi jangan dibiarkan saja yang nantinya akan menjadi liar. Kita tetap menjaga bahwa wilayah Sumsel zero konflik, maka itu kita meminta FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) untuk menjadi fasilatator, karena ini sudah masalah kemanusiaan. Jadi jangan sampai bergeser ke wilayah kita," ujarnya.

Kepada masyarakat Sumsel khususnya umat muslim, Habib Mahdi mengimbau jangan sampai terpancing dengan isu yang dapat menimbulkan konflik. Sekali lagi ditegaskan, Sumsel zero konflik dan tetap kondusif.

Berikan bantuan yang nyata yakni memberikan kepedulian dalam bentuk donasi yang saat ini sangat dibutuhkan muslim rohingya di Myanmar.

Terutama bagi Pemerintah Indonesia untuk secepatnya mengambil langkah tegas dan tidak cukup hanya sebatas mengutus Menteri Luar Negeri untuk melakukan mediasi.

"Kita meminta pemerintah RI dalam hal ini Presiden Jokowi untuk mengambil langkah tegas dan konkrit untuk menghentikan upaya genosida tersebut. Bahwasanya pemerintah Indonesia sejak berdirinya ASEAN adalah inisiator perdamaian dunia dan juga semangat dalam pembukaan UUD 1945 yakni bahwa penjajahan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan," ujarnya. (bew)

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas