Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kawasan Ekonomi Khusus Arun Aktif, Aceh Berpotensi Jadi Provinsi Kaya

salah satu pembangunan yang dilakukan Pemerintah Pusat adalah memperpanjang landasan pacu Bandara Malikussaleh

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kawasan Ekonomi Khusus Arun Aktif, Aceh Berpotensi Jadi Provinsi Kaya
dok Serambi Indonesia
Aktivis yang tergabung dalam Himpunan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Aceh (HAMPA) menggelar aksi menuntut Presiden Jokowi mencabut PP Nomor 5 Tahun 2017 Tentang KEK Arun Lhokseumawe dan meminta Pemerintah Aceh mengelola sendiri KEK Arun Lhokseumawe di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh 

TRIBUNNEWS.COM, ACEH  - Jika Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun dapat beroperasi, Aceh punya potensi besar menjadi daerah yang sangat kaya karena pemerintah pusat akan menggelontorkan pembangunan besar-besaran di Aceh guna mendukung KEK Arun.

Pernyataan itu disampaikan Senior Advisor Kementerian Koordinator Perekonomian RI, Abied Muslim dalam ‘Seminar Nasional KEK Arun’ di Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara, Kamis (7/9/2017).

Dia menyebutkan, salah satu pembangunan yang dilakukan Pemerintah Pusat adalah, memperpanjang runway (landasan pacu) Bandara Malikussaleh iagar bisa didarati pesawat berbadan besar.

“Juga akan dibangun jalur kereta api, pergudangan, dan infrastruktur jalan yang semakin lebar, untuk mendorong ekonomi Aceh,” katanya.

Pemerintah pusat mendukung peningkatan ekonomi Aceh dengan formulasi KEK Arun Lhokseumawe.

Baca: Anggota Polisi di Aceh Ditusuk Warga Gara-gara Kambing

“Sekarang ini, soliditas tiga pemerintah daerah yaitu Pemerintah Aceh, Kota Lhokseumawe, dan Kabupaten Aceh Utara, harus terus bersinergi, agar KEK Ini bisa segera beroperasi,” ulasnya.

BERITA REKOMENDASI

Dia memprediksi, sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, akan tumbuh di Aceh dengan dibukanya KEK ArunLhokseumawe.

“Ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Aceh,” katanya.

Sementara itu, salah seorang pengusaha ekspor dan impor yang hadir di acara itu yakni Nazaruddin mengeluhkan infrastruktur yang ada di pelabuhan saat ini.

“Crane saja terbatas, belum lagi gudang yang belum banyak jumlahnya dan layak. Ini perlu dibenahi serius, jika mau bicara bisnis ekspor dan impor lewat formulasi KEK,” tandas pria yang akrab disapa Dek Gam ini.

Rektor Unimal, Prof Apridar menyatakan, kemajuan satu daerah ditentukan dengan sinergi antara kelompok industri, pemerintah, dan perguruan tinggi.


Baca: Raja-raja Aceh Berkumpul di Lamno

Untuk itu, dia menegaskan, kampus yang dipimpinnya siap bersinergi mendukung KEK ArunLhokseumawe.

“Makanya, even ini kita selenggarakan, sebagai wujud dukungan kita agar industri tumbuh di Aceh. Pengangguran dan kemiskinan menurun. Itu kita harap KEK bisa menjadi salah satu formulasi industri yang berjalan di Aceh,” ungkapnya.

Selain itu, dia mengingatkan era industri tahun 1980-an di Aceh Utara seperti PT Arun, PT Aceh Asean Fertilzer (AAF), dan PT Kertas Kraf Aceh (KKA), yang telah gulung tikar diharapkan tergantikan dengan kehadiran KEK Arun Lhokseumawe.(jaf)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas