Penjelasan Pekerja Asing yang Dituding Lecehkan Bendera Merah Putih di Terowongan Cisumdawu
Menurut Tuan, panggilannya, Chenapa (40) pelaku pembuangan bendera merah putih ke tanah, melakukan hal tersebut tanpa sengaja.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Kejadian pembuangan bendera merah putih menurut para pekerja asing hanya salah paham dan tidak disengaja.
Hal tersebut diungkapkan Tuan Siau Ciang (25), satu pekerja yang bertugas sebagai operator alat berat, ketika ditemui Tribun Jabar dengan bantuan Wahyono, pekerja dwibahasa (Indonesia dan Mandarin), di mes pekerja terowongan tol Cisumdawu, di desa Cigendel, kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/9/2017).
"Itu sebetulnya kesalahpahaman," ujar Tuan Siau Ciang diterjemahkan Wahyono.
Menurut Tuan, panggilannya, Chenapa (40) pelaku pembuangan bendera merah putih ke tanah, melakukan hal tersebut tanpa sengaja.
Saat itu, menurutnya, alat berat akan masuk ke kawasan proyek melewati gerbang yang terdapat dua bendera tersebut.
Chenapa tanpa sengaja menjatuhkan bendera yang terpasang saat akan membuka gerbang lebih lebar.
"Itu (bendera) terdorong," ujar Tuan Siau Ciang diterjemahkan Wahyono.
Chenapa, menurut Tuan, bukan orang yang kasar dan tingkah lakunya sopan.
Pekerja asal China tersebut juga baru bekerja selama beberapa minggu di proyek tersebut.
Pekerja asing di proyek pembangunan terowongan tol Cisumdawu, menurut Wahyono, lebih sedikit jumlahnya dibandingkan pekerja lokal.
Jumlah pekerja asing kira-kira 30 orang sementara pekerja lokal berjumlah kira-kira 40 orang.
Hubungan pekerja asing dengan pekerja lokal pun, menurut Tuan dan Wahyono, berjalan baik dan akrab meski terkendala bahasa.
"Kami (pekerja China dan pekerja lokal) sering ngopi bersama," ujar Tuan Siau Ciang diterjemahkan Wahyono.(*)