Kondisi Istri yang Dipotong Kedua Kakinya Oleh Suami Menyedihkan
Ni Putu Kariani (33) yang kakinya cacat (putus) karena jadi korban kekerasan yang dilakukan suaminya Kadek Adi Waisaka Putra (36) masih dirawat di RS
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Ni Putu Kariani (33) yang kakinya cacat (putus) karena jadi korban kekerasan yang dilakukan suaminya Kadek Adi Waisaka Putra (36) masih dirawat intensif di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.
Keluarga korban berusaha menghibur Kariani yang saat ini tengah berjuang menghilangkan trauma.
Jero Mangku Gede Suriastawa, kerabat korban saat ditemui di RSUP Sanglah mengatakan, kondisi Kariani masih trauma.
Sementara itu, pihak keluarga belum mengetahui kapan Kariani diperbolehkan pulang.
Pasalnya, dari hasil pemeriksaan medis terakhir yang dilakukan sekitar pukul 15.00 Wita kemarin, kondisi HB (hemoglobin) Kariani mengalami penurunan sehingga dilakukan tranfusi darah.
"Sejauh ini pihak keluarga juga terus berusaha dengan menghibur korban agar menghilangkan rasa traumanya. Mertuanya juga sejauh ini ikut menemaninya. Kami dari kedua belah pihak keluarga menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib untuk dihukum sesuai perbuatannya. Hubungan antara kedua keluarga baik-baik saja karena ini merupakan perilaku oknum pribadi," ungkapnya, Senin (11/9/2017).
Kondisi luka pada kaki kanan korban lebih parah daripada kaki kiri korban yang diamputasi.
"Barangkali untuk penyembuhan mungkin bagian kiri yang kepotong yang lebih dulu sembuh daripada yang kanan. Karena luka pada kaki kanannya lebih parah. Untuk kaki kirinya nanti menggunakan kaki palsu. Kami berharap mudah-mudahan cepat sembuh. Kalau bisa setelah ini dirujuk ke RSUD Singaraja biar lebih dekat, "ujarnya.
Soal apakah ada relawan yang melakukan penggalangan dana untuk membantu biaya pengobatan dan perawat korban selama di rumah sakit?
Suriastawa mengatakan pihak keluarga hingga saat ini belum dikonfimasi terkait dengan hal tersebut.
Namun Suriastawa berharap agar tidak ada orang ketiga yang memanfaatkan situasi tersebut untuk menggalang dana.
Ia berharap agar pihak-pihak yang mau melakukan penggalangan dana terlebih dahulu harus berkoordinasi dengan pihak keluarga.
"Sejauh ini saya belum dapat konfirmasi terkait dengan hal itu. Saya juga baru hari ini (kemarin) di sini, sehingga saya belum tahu. Apakah sebelumnya sudah ada yang memberikan donasi dalam bentuk apapun itu saya belum dapat konfirmasi. Hanya saja tadi (kemarin) dari TNI yang memberikan bantuan dalam bentuk kaki palsu untuk korban," ungkap Suriastawa.
Sebelumnya, warga Banjar Uma Buluh, Desa canggu, Kuta Utara, Badung, digegerkan dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi di kos-kosan Selasa (5/9/2017).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.