Penyidik KPK Sita Uang Rp 50 Juta dan Mobil Kurir
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi guna mengembangkan kasus suap Bupati Batubara, OK Arya Zulkarnaen.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi guna mengembangkan kasus suap Bupati Batubara, OK Arya Zulkarnaen.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan pada saat melakukan pengeledahan para penyidik mendapat bantuan dari Polda Sumut.
Tim KPK bergerak cepat melakukan pengeledahan di sejumlah lokasi.
"Sejak kemarin dilakukan penggeledahan di Kabupaten Batubara dan Kota Medan. Empat lokasi di Kabupaten Batubara seperti Kantor Bupati, Kantor Dinas Pekerjaan Umum, rumah dinas bupati dan rumah kurir," ujar Febri dihubungi lewat aplikasi whastApp, Sabtu (16/9/2017).
Selain itu, katanya, penyidik juga melakukan pengeledahan di tujuh lokasi di Kota Medan seperti showroom mobil dan rumah Sujendi.
Kemudian, rumah serta kantor dinas tersangka pemberi suap.
Baca: Pantun Bagi Dong Sepedanya Mahasiswa UMB, Jokowi pun Batal Berikan Pertanyaan
Ia menambahkan, penyidik melakukan penggeledahan pada Jumat (15/9/2017) pagi hingga Sabtu (16/9/2017) pukul 01.00 dinihari.
Adapun temuan yang diperoleh voucher transaksi keuangan para tersangka.
"Uang Rp 50 juta dari rumah kurir dan mobil Toyota Avanza dari rumah kurir. Mobil ini diduga sebagai wujud pemanfaatan suap terhadap Bupati Batubara. Saat ini dititipkan sementara di Polda Sumut," katanya.
Dia menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama Polda Sumut dalam kegiatan ini. Sebagai bentuk saling mendukung dalam pelaksanaan tugas pemberantasan korupsi.
Baca: Polisi Kejar Satu Lagi Otak Pembunuhan Suwatik Pemilik Warung Kopi
"Hari ini tim melakukan tindakan lebih lanjut terkait hasil penyitaan tersebut dan akan mempelajari untuk mendukung proses penyidikan," ungkapnya.
Pada kasus OTT ini, KPK telah menetapkan lima tersangka. Mereka adalah OK Arya, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Helman Herdady, Sujendi Tarsono alias Ayen, dua orang kontraktor bernama Maringan Situmorang dan Syaiful Azhar. (tio/tribun-medan.com)