72 Tahun Merdeka, Kini Warga Perbatasan Dapat Rasakan Listrik di Rumah
Listrik masuk di tempat itu sejak Oktober 2015, namun pihak pemerintah melalui PLN memberikan subsidi listrik sejak pertengahan tahun 2017.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
Tak hanya itu, warga-warga di sekitar Pulau Lirang pun belum terjangkau listrik. Hal ini dikeluhkan, Lisbeth, warga di Pulau Tarbobo.
"Listrik di sini saja (Pulau Lirang,-red)," tutur ibu delapan orang anak tersebut.
Sementara itu, Direktur Human Capital Management PLN, Muhamad Ali, mengatakan di wilayah Provinsi Maluku-Maluku Utara ada 1750 pulau, sebanyak 196 pulau berpenghuni, saat ini sudah hampir 60 pulau terlistriki.
"Target akhir 2017 mendekati 100. Khusus perbatasan sudah dilistriki. Di sini sudah selesai tinggal Aru. Aru perbatasan dengan Papua New Guinea dan Australia," kata Ali.
Baca: Belum Terjamah Dokter Indonesia, Warga di Perbatasan Pilih Berobat ke Timor Leste
Untuk memasang tiang-tiang listrik di wilayah Maluku dan Maluku Utara memang cukup sulit. Sebab, tiang-tiang listrik diangkut dari Ambon menuju ke pulau-pulau.
Setidaknya ada 12 orang untuk mengangkut satu tiang listrik dan membawa ke darat. Kehadiran masyarakat lokal sangat membantu pihak PLN.
Di Pulau Lirang sendiri, pihak PLN sedang mengebut pembangunan Jaringan Tegangan Menengah untuk menghubungkan aliran listrik dari PLTD Lirang menuju dusun Uspisera sepanjang 4 km yang rencananya akan selesai pada bulan November.
"Target November pembangunan. Berharap Pulau Lirang bisa semua. Hal ini dilakukan untuk melayani kebutuhan listrik bagi 25 pelanggan yang berada di ujung Pulau Liran," kata dia.
Seluruh pasokan listrik saat ini berasal dari suplay dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan daya terpasang 240 kw dan rata-rata Biaya Pokok Produksi (BPP) di Pulau tersebut sebesar 11.182 kwh.
Dengan BPP yang tinggi, PLN tetap menjual kwh untuk warga Lirang dengan harga subsidi, yakni 650 Rp/kwh. Hal ini sesuai amanat undang-undang, dimana PLN sebagai penyedia listrik negara wajib memberikan pelayanan listrik yang terjangkau untuk masyarakat. Untuk itulah subsidi silang dilakukan salah satunya berasal dari kebijakan subsidi listrik tepat sasaran.
"Itu bagian dari target elekstrisasi. 99,9 persen bisa terlistriki. Program listrik desa sehingga masuk ke daerah. Daerah ini masuk pakai diesel sehingga yang bisa hidup. Di minta warga agar merelakan pohon ditebang dicukur agar listrik. Tak bicara untung rugi," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.