Siswa SD Dilaporkan Tidak Sadarkan Diri Usai Konsumsi Permen
Daniel sempat dibawa ke Puskesmas terdekat kemudian dirujuk ke RSUD karena kondisinya yang serius dan tak sadarkan diri
Editor: Eko Sutriyanto
Pihaknya pun berusaha menjaga kualitas kesehatan anak dengan cara memberikan standar makanan yang boleh dijual ke anak.
"Pedagang di sini tidak boleh gunakan pewarna, perasa, pemanis buatan dan zat mencolok lain yang berbahaya bagi anak,"katanya.
Baca: Empat Flyover di Sepanjang Pejagan-Purwokerto Bisa Dilalui Saat Mudik Idul Adha
Dokter RSUD Margono yang menangani kondisi Daniel Mukhson mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan zat apa yang terkandung dalam tubuh anak kecil itu sehingga membuatnya sakit.
Namun, dari pertanda klinis yang tampak, Daniel diduga mengalami infeksi. Hal itu dikuatkan dengan jumlah limfosit atau sel darah putih yang meningkat pada anak tersebut.
Daniel juga mengalami pendarahan lambung. Pendarahan itu, menurut dia, bisa disebabkan dua hal, iritasi zat beracun atau infeksi berat.
Hari ini pihaknya akan memeriksa lebih lanjut melalui pemeriksaan kultur darah untuk mengetahui penyebab infeksi
"Tanda klinis mengarah pada penyakit infeksi,"katanya
Hingga saat ini, belum diketahui, apakah sakit yang dialami anak itu terkait jajanan permen yang dikonsumsinya sebelumnya atau faktor lain.
Kapolsek Purwokerto Selatan AKP Sutarno mengatakan, pihaknya mengimbau agar masyarakat atau orang tua lebih cermat dalam membeli makanan ringan untuk anak mereka.
Jajanan harus dipastikan terjamin keamanannya bagi kesehatan anak.
"Agar orang tua lebih cermat jika membeli jajanan untuk anak, pastikan aman untuk kesehatan anak,"katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.