Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zulkifli Hasan Menghibur Santri Korban Konflik Aceh

Kesempatan berada di Serambi Mekkah digunakan Ketua MPR Zulkifli Hasan dengan silaturrahmi ke pondok pesantren Dayah Markaz Al Ishlah Al Aziziyah di B

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Zulkifli Hasan Menghibur Santri Korban Konflik Aceh
ist
Ketua MPR Ri, Zulkifli Hasan bersama anggota Komisi III DPR Fraksi PAN dari Daerah Pemilihan Aceh Muslim Ayyub, Wakil Walikota Banda Aceh dan jajaran pengurus DPW PAN bersilaturrahmi ke pondok pesantren Dayah Markaz Al Ishlah Al Aziziyah di Banda Aceh, Kamis (28/9/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Kesempatan berada di Serambi Mekkah digunakan Ketua MPR Zulkifli Hasan dengan silaturrahmi ke Pondok Pesantren Dayah Markaz Al Ishlah Al Aziziyah di Banda Aceh, Kamis (28/9/2017). 

Hadir bersama Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, Anggota Komisi III DPR Fraksi PAN dari Daerah Pemilihan Aceh Muslim Ayyub, Wakil Walikota Banda Aceh dan jajaran pengurus DPW PAN.

Pondok pesantren ini adalah lembaga pendidikan untuk anak-anak yatim (piatu) yang merupakan korban konflik di Aceh baik dari keluarga polisi, tentara, maupun Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Dihadapan para santri Zulkifli Hasan mengatakan bahwa konflik di Aceh merupakan sejarah yang tidak boleh dilupakan.

"Meski tidak boleh dilupakan,  tetapi mari memulai kembali dengan rekonsiliasi yang damai," ujarnya.

Zulkifli meminta para santri yang merupakan anak-anak korban konflik Aceh baik dari TNI, Polri maupun GAM untuk tidak bersedih dan berkecil hati. 

"Sebagai manusia rasa sedih dan marah pasti ada. Mintalah pertolongan dan kekuatan kepada Allah, Insya Allah cita-cita bisa tercapai," tambah Zulkifli.

Berita Rekomendasi

Dalam kesempatan itu Zulkifli bercerita bahwa banyak anak dari keluarga kurang mampu yang berhasil karena kerja keras. 

“Saya tujuh bersaudara. Ketika masuk madrasah ibtidaiyah sudah ditinggal ibu. Kalau kita berjuang dan bekerja keras pasti berhasil. Kuncinya adalah bersungguh-sungguh," tuturnya.

Ia meminta Santri korban konflik untuk tidak minder dan berani bersaing. 

"Ini era keterbukaan, siapapun bisa jadi apapun. Apalagi santri, punya bekal Ilmu Agama dan Ilmu umum," kata Zulkifli Hasan.

Pimpinan Ponpes, Tgk H. Bulqaini Tanjungan menambahkan bahwa pesantren ini didirikannya pada 2001 untuk anak-anak korban konflik di Aceh 

"Saya dirikan pesantren untuk anak-anak korban konflik Aceh ini agar tidak ada lagi rasa dendam dan jangan ada lagi konflik. Sebab kalau anak-anak ini tidak diayomi saya khawatir," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas