Kepala Sekolah Akhinya Ngaku Cabuli 3 Siswinya, Korban Beberkan Modus dan Kronologinya
Diketahui, para orangtua tersebut datang melapor didampingi dengan Kelian Adat dan Kelian Dinas setempat.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, NEGARA - Seorang kepala sekolah di sebuah SD Negeri di Kecamatan Mendoyo berinisial IBPS, diduga telah melakukan tindakan pelecehan terhadap tiga siswanya pada Sabtu (7/10/2017).
Melansir dari Tribun Bali, satu hari setelahnya, ketiga orangtua siswa tersebut pun melapor ke Polres Jembrana karena tidak terima dengan pelecehan tersebut yang diterima anak mereka pada Minggu (8/10/2017).
Diketahui, para orangtua tersebut datang melapor didampingi dengan Kelian Adat dan Kelian Dinas setempat.
Ketiga korban itu adalah, AMFP (11), DSLNK (12), dan juga AWK (11).
Penjelasan Soal Tanah Makam Mendadak Keluarkan Air Merah Bak Darah, Penyebabnya di No 2!
Mereka merupakan siswa kelas VI yang diduga sempat mendapatkan perlakuan pelecehan seksual berkali-kali.
Pelecehan itu sendiri terjadi pada saat para siswa itu mendapatkan giliran piket pagi untuk bersih-bersih di ruangan kepala sekolah.
Pada saat situasi sedang sepi, dikatakan IBPS mencium dan menyentuh bagian sensitif siswa tersebut.
Tak hanya itu, IBPS bahkan tega mengancam tidak akan meluluskan mereka apabila berani melaporkan kejadian tersebut.
Beredar Foto 3 Jendral Duduk Bersama di Warung Sederhana, Netizen Tebak-tebakan: Siapa yang Bayar?
Dikatakan masing-masing anak sudah pernah dilecehkan sebanyak dua kali, empat kali, bahkan enam kali.
Namun, perbuatannya tersebut tidak dilakukannya dalam waktu yang bersamaan tapi bergiliran.
Para orangtua ini tentunya sangat kecewa dengan perlakuan kepala sekolah sehingga sepakat untuk melaporkan kejadian tersebut usai melangsungkan rapat banjar setelah kejadian pelecehan ini.
"Awalnya anak saya mengadu kepada ibunya, mungkin dia sudah tidak kuat diperlakukan sedemikian rupa. Katanya ada dua temannya lagi yang sempat diperlakukan sama, makanya saya langsung cari orangtua lainnya, dan sepakat untuk melapor," kata seorang ayah korban.