Tarung di Jatim, Sekjen PDIP Ajak Kader Jaga Soliditas
Hasto mengatakan, konsolidasi partai juga dilakukan demi merawat Pancasila yang belakangan ini mulai terancam.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - PDI Perjuangan serius memenangkan Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018.
Hal ini tampak dari konsolidasi jauh-jauh hari yang dilakukan partai nasionalis ini di Jatim.
Dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dihadiri 318 anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota se-Jawa Timur di Malang, Senin (9/10/2017), Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengajak semua kader partai untuk tetap menjaga soliditas.
"PDI Perjuangan sebagai partai Pancasilais menghadapi tantangan yang tidak ringan. Karena itulah wajah politik partai, bukan hanya wajah kekuasaan, namun harus menampilkan wajah kebudayaan dan wajah untuk menyejahterakan rakyat melalui gerakan ekonomi gotong-royong. Pada saat bersamaan dalam posisi politik sebagai partai pemerintah, maka seluruh kader memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan efektivitas dukungan kepada pemerintahan Bapak Jokowi dengan menggalang rakyat!” tegas Hasto yang disambut riuh semangat para kader.
Hasto mengapresiasi Bimtek yang dilakukan para kader PDI Perjuangan di Jatim. Sebab, kegiatan ini bisa memperkuat representasi partai di provinsi yang akan menggelar pilkada pada 27 Juni 2018 mendatang.
“DPP mengapresiasi Bimtek yang dilakukan Jatim untuk meningkatkan kemampuan legislasi, pengawasan dan penganggaran yang ketiganya menguatkan fungsi representasi Partai,” ujarnya.
Baca: Jelang Umumkan Paslon Pilgub Jatim, Megawati Sampaikan Pesan untuk Risma
Hasto mengingatkan, setiap kader PDI Perjuangan mempunyai tugas untuk memperkuat partai.
“Karena Anda adalah otot, biji mata, dan otak partai. Kita sebagai kader alhamdulilah telah menunjukkan itu. Setidaknya seluruh survei menyebutkan PDI Perjuangan adalah partai dengan elektabilitas tertinggi,” ujarnya.
"Tetapi di sinilah sekaligus tantangan kita karena perolehan ini membuat kita menjadi sasaran serangan banyak pihak. Dalam menghadapi berbagai serangan itu, kuncinya adalah persatuan sempurna dengan rakyat. Jangan pernah sekalipun menyakiti hati rakyat” imbuh Hasto.
Hasto mengatakan, konsolidasi partai juga dilakukan demi merawat Pancasila yang belakangan ini mulai terancam.
"Saat ini Pancasila terancam. Kita tak ingin Indonesia seperti Suriah. Tugas kita sebagai orang partai harus melakukan konsolidasi dari Sabang sampai Merauke agar nilai ke-Indonesiaan yang termaktub dalam Pancasila tetap terawat,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Kusnadi, mengatakan Bimtek kali ini adalah yang kedua di tahun 2017 dilakukan di Jatim.
"Bimtek pertama adalah konsolidasi dalam pemenangan pilkada di Batu dan akhirnya menang secara signifikan,” ujar Kusnadi yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini.
Untuk diketahui pada 15 Oktober 2017 mendatang, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan secara langsung pasangan calon yang akan diusung partai di Pilgub Jatim 2018.
Seluruh pengurus PDI Perjuangan se-Jawa Timur akan hadir dalam acara yang sangat monumental ini.
"Ingatlah bahwa pilkada adalah kompetisi gagasan untuk menghasilkan pemimpin yang merakyat. Pilkada bukan perang dengan segala cara. Pilkada harus memerkuat watak demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. PDI Perjuangan menginstruksikan seluruh kader untuk bergotong royong dan bersaing secara sehat. Jangan tiru pihak lain yang mengedepankan serangan dengan ujaran kebencian,” tegas Hasto.