Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Effendi Simbolon Apresiasi Sikap Tegas Kapolda Sumut pada Pelaku Begal

Selain menumpas pembegalan, pihak kepolisian juga mesti mengejar sumber penyebab maraknya aksi kriminal

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Effendi Simbolon Apresiasi Sikap Tegas Kapolda Sumut pada Pelaku Begal
Istimewa
Effendi Sibolon dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Aksi begal dan maraknya perampokan di Sumatera Utara khususnya Kota Medan harus segera diberantas, sebab jika dibiarkan berlarut-larut dapat mengganggu kegiatan investasi dan laju perekonomian.

Survei satu lembaga tingkat kriminalitas di Kota Medan sangat tinggi, bahkan kota ini disebut paling tidak aman di negeri ini, mengalahkan Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, dan kota lainnya.

Effendi Simbolon, anggota DPR RI mengatakan selama ini Kota Medan, ibukotanya Provinsi Sumatera Utara Medan dikenal sebagai pusat perekonomian dan investasi Indonesia di luar Pulau Jawa.

"Kita harus mempertahankan prestasi itu, bahkan meningkatkannya, jangan sampai direbut kota-kota lain yang sedang berusaha mengembangkan iklim investasinya lewat berbagai cara, termasuk dengan menekan kriminalitas untuk meningkatkan keamanan guna memikat investor,” katanya, Kamis (12/ 10/2017).

Pihak kepolisian mencatat, khususnya Kota Medan telah terjadi 77 kasus begal sepanjang Januari-September 2017, dimana 62 kasus berhasil diungkap.

Baca: Empat Hotel di Medan Ini Jadi Lokasi Bisnis Lendir, Tarifnya Bikin Jebol Kantong

Namun, kasus begal itu tetap saja terjadi, sebagaimana sepekan lalu tiga warga Kota Medan kembali menjadi korban aksi begal. Mereka adalah Wita Astuti (32 tahun) yang bekerja sebagai karyawan PT Ace Hardware, lalu seorang wiraswasta bernama Supriyanto (45 tahun), dan Lily (49 tahun) yang merupakan seorang guru SMA swasta Sutomo I.

Berita Rekomendasi

Ketiga korban mengalami luka parah bahkan ada yang patah tulang, sedangkan harta bendanya dilarikan para begal.

Para begal seolah tidak jera meski Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw sudah turun tangan menginstruksikan kepolisian di daerah ini untuk melakukan tindakan tegas terukur dalam memberantas para begal.

Hasilnya, tiga orang terduga pelaku perampokan dan pembegalan terhadap dua driver angkutan berbasis daring (online) ditembak mati karena melakukan perlawanan saat ditangkap.

Meski sudah dilakukan tindakan tegas, pembegalan tetap juga terjadi, karena itu Polda Sumut mengaktifkan kembali Tim Khusus Anti Begal untuk upaya pencegahaan dan pemberantasan tindak kriminal tersebut.

Effendi Simbolon memuji kebijakan tegas Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw dalam memberantas kasus begal tersebut.

Baca: Seorang PSK yang berjuang untuk dekriminalisasi prostitusi dan kecewa

Tetapi, dia mengimbau, selain menumpas pembegalan, pihak kepolisian juga mesti mengejar sumber penyebab maraknya aksi kriminal.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas