Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Transportasi Online di Balikpapan Ditutup

Sopir-sopor angkutan kota (angkot) dan taksi argo berkumpul di jalan protokol depan Kantor Walikota Balikpapan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Transportasi Online di Balikpapan Ditutup
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Suasana di Kota Balikpapan, Rabu (11/10) pagi berbeda dengan hari biasanya. Sopir-sopor angkutan kota (angkot) dan taksi argo berkumpul di jalan protokol depan Kantor Walikota Balikpapan.

Geliat keramaian massa mulai terasa sekitar pukul 08.55 Wita. Para sopir angkot beserta kendaraannya memadati Jalan Jenderal Sudirman mulai Balikpapan Permai hingga kantor Walikota. Akibatnya, masyarakat pengguna jasa angkutan umum ini telantar tidak bisa terangkut.

Pengamatan Tribun, beberapa mobil angkot termasuk taksi konvensional parkir pinggir jalan. Kontan arus lalu lintas di area ini pun menjadi sedikit terhambat. Kepolisian ikut membantu menata mobil pengunjuk rasa.

Massa mengatasnamakan aksi unjuk rasa Gabungan Seluruh Angkutan Umum Kota Balikpapan menyampaikan aspirasi penolakan sistem transportasi berbasis daring (online). Aksi mogok sopir angkot membuat beberapa lokasi mangkal angkot sepi.

Di Terminal Batu Ampar, sejak pukul 08.00 Wita, hanya ada beberapa angkot beserta sopir yang duduk santai. "Ngga cukup kalau ikut demo di kantor walikota dan DPRD. Kami memilih bertahan di sini aja, yang penting ngga angkut penumpang," ujar Suriyansah, sopir angkot trayek 2.

Keputusan tidak mengangkut penumpang sebagai bentuk solidaritas sesama sopir, sampai tuntutan mereka dipenuhi pemerintah. "Ya mogok lokal lah istilahnya. Sampai ada keputusan yang baik," jelasnya.

Sementara, di kawasan Gunung Malang, Puskib, Damai, hingga MT Haryono juga tak tampak para sopir angkot beroperasi. Demikian juga dengan driver Gojek dan operator lainnya. Padahal biasanya ada saja mereka berseliweran mengangkut penumpang dengan jaket hijau dan helm khasnya.

Berita Rekomendasi

Informasi yang dihimpun lewat pesan WhatsApp, salah satu penyedia jasa angkutan online menginstruksikan kepada driver agar tak memakai atribut pada Rabu (11/10). Mengingat aksi unjuk rasa yang dilakukan sopir angkutan konvensional disinyalir tak kondusif.

Dhani (29), warga Damai yang baru saja menggunakan jasa angkutan online saja tak menggunakan atribut angkutan online seperti biasanya. Bahkan driver yang mengantarnya dari Kampung Timur menuju kawasan Markoni tak menggunakan jaket kebesaran mereka.

"Tadi awalnya saya nggak percaya, soalnya nggak pakai jaket mereka. Terus helm juga pakai yang biasa. Pas ngobrol, katanya mereka takut dikeroyok ojek pangkalan yang demo hari ini," ungkapnya kepada Tribunkaltim.co

Sementara Bobi, salah satu driver taksi online mengaku untuk sementara tak menarik penumpang demi keamanan. "Sudah ada arahan untuk nggak narik dulu sementara waktu. Nggak tau sampai kapan, nunggu arahan saja," katanya.

Info dari Polres Balikpapan, massa yang ikut aksi demonstrasi berjumlah sekitar 1000 orang. Aksi unjuk rasa ini berlangsung di bawah sinar matahari yang terik hingga berakhir sekitar pukul 11.30 Wita.

Polres Balikpapan sudah mengantisipasi aksi mogok para supir angkot di Balikpapan. Selama tak mengangkut penumpang dari 09.00 hingga 13.00 Wita, banyak warga yang telantar di pinggir jalan.

Kebanyakan dari mereka warga di sekitar pusat keramaian seperti pasar, sekolah, dan terminal yang sebagian mengandalkan angkutan umum konvensional. Polres menurunkan kendaraan roda empat, mulai mobil patroli, truk hingga bus kepolisian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas