Gubernur Jateng Khawatir Pengukir di Jepara Menurun Setelah Masuknya Pabrik
Keberadaan industri skala besar di wilayah Jepara membuat Ganjar Pranowo khawatir.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNNEWS.COM, JEPARA – Keberadaan industri skala besar di wilayah Jepara membuat Ganjar Pranowo khawatir.
Gubernur Jawa Tengah itu takut, banyak anak muda di wilayah tersebut enggan menjadi pengukir dan memilih bekerja di industri tersebut.
Selama ini, Jepara dikenal sebagai kabupaten penghasil ukiran dan patung dari kayu. Ganjar pun berharap, masalah ini dapat dipikirkan bersama.
“Ini harus dilindungi. Saya saja khawatir, kalau kemudian mereka geser menjadi buruh-buruh pabrik. Oh, ini bahaya. Kami sedang meminta pemkab mengkajinya,” kata Ganjar saat acara Ngopi Bareng Biar Gayeng di Kantor Kecamatan Mayong, Jepara, Senin (16/10/2017).
Ganjar mengatakan, dirinya tak menolak industri besar masuk Jepara, khususnya di Kecamatan Mayong. Apalagi, industri yang masuk menghasilkan investasi dan lapangan pekerjaan.
“Namun, keberadaan industri itu harus taat tata ruang, selanjutnya harus di manage transportasi system ataupun water systemnya,” kata Ganjar.
Beberapa yang mungkin bisa dilakukan untuk menarik minat anak muda di Jepara untuk menjadi pengukir di antaranya, memberikan insentif khusus bagi pengukir.
Apalagi, dibutuhkan keterampilan dan pengalaman guna menghasilkan karya ukir. (*)