Logistik Pengungsi Gunung Agung Kian Menipis, Kini Hanya Ada Tiga Donatur
Stok kebutuhan pokok untuk pengungsi Gunung Agung di Posko Induk Tanah Ampo, Desa Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, mulai menipis.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Stok kebutuhan pokok untuk pengungsi Gunung Agung di Posko Induk Tanah Ampo, Desa Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali mulai menipis, Minggu (15/10/2017).
Begitu juga stok logistik di Posko Pengungsian GOR Swecapura, Kabupaten Klungkung, dan pos-pos pengungsian di Kabupaten Buleleng.
Seksi Bidang Distribusi Logistik Posko Induk Tanah Ampo, I Nyoman Merta Tenaya, mengatakan stok beras masih sisa 45 ton.
Cukup selama tiga hari.
Per hari menghabiskan 15 ton untuk mengakomodir 50 ribu lebih pengungsi yang ada di Kabupaten Karangasem.
Sedangkan air mineral dan telur hanya cukup untuk sehari.
Air mineral tinggal 20 dus, dan telur masih tersisa hanya belasan kre.
Baca: Penumpang Air Asia Rute Kuala Lumpur-Bandara Juanda Kedapatan Bawa 745 Gram Sabu
"Kalau stok beras masih cukup untuk tiga hari. Yang kurang itu kebutuhan pokok yang mengandung protein, seperti telur, ikan, sarden, serta susu. Air mineral juga sudah habis. Untuk besok sudah nggak ada," kata Merta kepada Tribun Bali, kemarin.
Mantan Kepala Dinas Pertanian Karangasem menjelaskan, menipisnya stok kebutuhan pokok di Posko Tanah Ampo karena sebagian kebutuhan telah didistribusikan ke tiap kecamatan di Karangasem.
Stok kebutuhan di tiap kecamatan di Karangasem cukup 3 sampai 4 hari.
Seperti di Bebandem dan Rendang.
"Air mineral serta protein untuk besok (hari ini) belum ada. Tiap pengungsi butuh empat gelas air mineral tiap harinya. Kita membutuhkan ratusan kardus untuk akomodir semua pengungsi. Ditambah lagi kebutuhan yang mengandung protein, seperti susu, sarden, telur dan ikan," terang Merta.
Pihaknya berharap ada donatur yang bersedia menangani kekurangan ini sehingga kebutuhan untuk minggu selanjutnya tetap bisa terpenuhi.