Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BBKSDA Riau Pastikan Hewan Penyerang Saruli dan Istrinya adalah Beruang

Hewan yang menerkam Saruli dan istrinya Bunui pada Selasa (3/10/2017) lalu dipastikan beruang.

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in BBKSDA Riau Pastikan Hewan Penyerang Saruli dan Istrinya adalah Beruang
Saruli (60), korban terkaman beruang di kawasan hutan di Desa Teluk Paman, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar saat ini berada di IGD RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru. (TribunPekanbaru/Rizky Armanda) 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Hingga kini, Rabu (18/10/2017) Tim dari Balai Besar BBKSD Riau masih mengupayakan menangkap hewan yamg menyerang dua orang warga Desa Teluk Paman Kabupaten Kampar Riau.

Kerangkeng yang berisi umpan dipasang di titik yang kemungkinan besar akan dilewati hewan tersebut.

Tim BBKSDA Riau kini sudah menukar jenis umpan yang dipasang sebagai pemancing hewan tersebut.

Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati mengatakan umpan yang dipasang yang awalnya buah-buahan kini diganti dengan daging.

Dikatakan Dian penukaran jenis umpan tersebut bukan berarti menjadikan pihak BBKSDA beralih fokus jenis hewan yang akan ditangkap.

"Kita tetap fokus pada jenis hewan yang akan ditangkap yakni beruang. Meski saat ini umpan yang dipasang tidak lagi buah-buahan namun daging. Kita upayakan berbagai cara mengingat yang akan ditangkap itu hewan liar," terang Dian kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (18/10/2017).

BERITA TERKAIT

Baca: Keberadaan Beruang Penyerang di Pekanbaru Warga Masih Misterius

Dikatakan Dian, hewan yang menerkam Saruli dan istrinya Bunui pada Selasa (3/10/2017) lalu dipastikan beruang.

Itu berdasarkan fakta dari penelitian dan identifikasi tim di lapangan pasca peristiwa.

Dipaparkan Dian, jejak kaki dan cakaran yang ditemukan di lokasi identik dengan beruang.

Demikian juga dengan pola penyerangan dan kebiasaan hewan memperlakukan korbannya atau mangsanya.

"Darah korban juga masih utuh. Artinya tidak ditemukan kebiasaan dari perilaku hewan lainnya seperti hal nya harimau yang menjilati darah mangsanya," ungkap Dian.

Warga juga masih mendengar suara beruang pasca kejadian.

Baca: Tiga Tim yang Dibentuk Polresta Pekanbaru Ungkap Kasus Pembunuhan Nenek Tiamah

Selain fakta dari lokasi, menurut Dian dari penjelasan Kepala Resort Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang Baling yang menyebutkan bahwa pengakuan dari korban saat itu jenis hewan yang menyerang yakni beruang.

"Jadi kami tidak akan berspekulasi terkait jenis hewan yang melakukan penyerangan tersebut. Kita bergerak dan bertindak berdasarkan fakta dilapangan," papar Dian.

Mengapa hewan buas seperti beruang kian dekat dengan aktifitas manusia, menurut Dian kemungkinan tempat tinggal mereka (hewan) yang semakin terdesak akibat pembukaan lahan.

"Kemungkinan hewan tersebut dari Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling. Jadi mereka turun karena terdesak oleh pembukaan lahan. Lokasi itu sendiri memang menjadi habitatnya beruang serta juga harimau," ujar Dian.

Baca: Kesal Istrinya Selalu Marah-marah, Pria Ini Pergi dari Rumah dan Tinggal di Hutan, 10 Tahun Kemudian

Seperti diberitakan sebelumnya, Saruli dan istrinya Bunui diserang hewan buas, Selasa (3/10/2017) lalu.

Keduanya berada di kebun karet saat penyerangan tersebut.

Bunui yang awalnya diterkam hewan tersebut akhirnya meninggal di lokasi.

Sedangkan Saruli masih bisa diselamatkan meski harus menjalani perawatan d RSUD Arifin Achmad Pekanbaru akibat luka yang dialaminya.

Dalam proses pemulihan Saruli dan upaya pihak BBKSDA menangkap hewan yang melakukan penyerangan tersebut, beredar informasi yang menyebutkan bahwa hewan tersebut bukanlah beruang namun harimau.(*).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas