Diduga Kelaparan, Orang Utan Masuk ke Pemukiman Penduduk
Warga Desa Sebulu Modern RT 15, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) geger melihat satu individu orangutan yang masuki perkampungan m
TRIBUNNEWS.COM, KUKAR - Warga Desa Sebulu Modern RT 15, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) geger melihat satu individu orangutan yang masuki perkampungan mereka, Kamis (19/10/2017).
Orangutan yang diperkirakan telah dewasa tersebut terlihat jinak.
Warga menyaksikan hewan yang masuk dalam kategori dilindungi tersebut.
Orangutan ini diduga lapar dan lantaran habitatnya yang semakin berkurang, sehingga memasuki permukiman warga.
Hewan berbulu tebal dengan warna kecokelatan ini berjalan menyusuri jalan semenisasi, sesekali dia memanjat ke atap rumah warga di dekat dermaga penyeberangan feri.
Baca: Ngeri! Ini Dia 7 Legenda Hantu Indonesia yang Dianggap Paling Serem, Si Penakut Dilarang Coba-coba!
Keberadaan orangutan menjadi tontonan warga sekitar.
Kapolsek Sebulu AKP Zainal Arifin mengatakan, kehadiran orangutan di Desa Sebulu Modern bukan kali pertama terjadi.
Sebelumnya, juga terlihat tengah bergelantungan di pohon sekitar hutan di pinggir Sungai Mahakam.
"Hari ini seekor orangutan berkeliaran di permukiman warga, tapi tidak mengganggu. Tapi orangutan itu sudah kembali ke hutan sekitar pukul 11.00," kata Zainal.
Menurutnya, orangutan ini menyasar ke permukiman warga karena kelaparan.
"Ya orangutan ini tidak mengganggu warga, dia cuma cari makan saja. Tadi warga sempat memberinya pisang," tuturnya.
Namun, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Seksi Wilayah II Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kukar.
Baca: Status Darurat Tinggal Sepekan, Perlengkapan dan Peralatan Siaga Karhutla Tetap Disiagakan
Pihak polsek tidak berani mengambil tindakan untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
"Kami sudah menghubungi pihak BKSDA cuma nggak bisa datang, karena di Bontang ada juga laporan serupa," ujar Zainal.
Bahkan, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan hal semena-mena terhadap hewan langka ini.
"Kami mengimbau kepada masyarakat sekitar agar tidak menyakiti orangutan itu karena dia termasuk hewan yang dilindungi negara. Mereka yang menyakiti orangutan akan berhadapan dengan proses hukum," tuturnya.
Camat Sebulu Mochfizar mengatakan, populasi orangutan masih banyak dijumpai di hutan Sebulu.
Mereka masih berkeliaran di dalam hutan. Tapi kemunculan orangutan di permukiman warga baru pertama kali terjadi.
Terpisah Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Kukar, Tarsisius Krisdiyanto mengaku, belum menerima laporan terkait kemunculan orangutan di Desa Sebulu Modern.
"Kami masih ada kegiatan evakuasi (hewan) di Bontang. Atas laporan ini, kami akan menugaskan anggota kami untuk mengecek ke Sebulu, Sabtu (21/10/2017)," ucap Tarsisius kepada Tribun.(*)