Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bikin Miris, Sejumlah Siswa SD Pesta Rokok Elektrik di Trenggalek

Ada sekitar tujuh anak. Mereka saling berebut untuk menggunakan sebuah rokok elektrik berwarna coklat.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bikin Miris, Sejumlah Siswa SD Pesta Rokok Elektrik di Trenggalek
Istimewa
Heboh bocah SD di Trenggalek menghisap rokok elektrik alias vape. 

TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Sejumlah anak dengan seragam Sekolah Dasar (SD) terlihat berebut menggunakan rokok elektrik.

Mereka berada di celah sempit, seperti di antara dua bangunan.

Ada sekitar tujuh anak. Mereka saling berebut untuk menggunakan sebuah rokok elektrik berwarna coklat.

Sementara seorang anak memegang telepon pintar, dan merekam aksi mereka.

Satu per satu mereka menghisap rokok elektrik itu, dan menyemburkan asap yang tebal.

Tak lupa aksi itu sengaja diarahkan ke kamera telepon pintar yang merekam.

Sesekali celotehan menyelingi aksi unjuk kebolehan memainkan asap ini.

Berita Rekomendasi

"Coba keluar dari telinga bisa tidak?" ucap seorang anak dalam Bahasa Jawa.

Dari rekaman berdurasi satu menit 30 detik ini diketahui, para pelaku berasal dari salah satu SD Negeri di Trenggalek.

Dari badge yang berada di lengan kanan, mereka diketahui masih kelas 5.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek, Kusprigianto mengakui, memang benar ada siswa SD Negeri di wilayahnya yang yang menghisap rokok elektrik tersebut.

"Aksi tersebut dilakukan saat jam istirahat. Vape (rokok elektrik) yang dipakai milik kakak salah satu anak," terang Kusprigianto, Senin (23/10/2017).

Lanjutnya, pihaknya sudah memanggil pihak orang tua siswa yang terlibat.

Ke depan diharapkan aksi serupa tidak terulang lagi.

Kepala sekolah bersangkutan juga sudah dipanggil dan diberikan peringatan.

"Saya sudah panggil kepala sekolah dan akan ada evaluasi," tambah Kusprigianto.

Temuan video yang sempat viral ini ditindaklanjuti dengan menggelar razia ke SD dan SMP.

Selain untuk mencari barang bawaan yang dinilai kurang pantas, razia juga ditujukan untuk telepon pintar.

"Ke depan jangan lagi ada anak yang membawa HP android. kalau butuh menghubungi orang tua, bisa lewat sekolah. Atau HP yang hanya bisa SMS dan telepon saja," pungkas Kusprigianto. (David Yohanes)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas