SOCP dan BKSDA Aceh Temukan Habitat Orangutan di Tangse
Tim beranggotakan 10 orang melacak keberadaan orangutan itu seiring berkembangnya informasi telah terjadi konflik satwa dengan warga.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Tim Sumatera Orangutan Conservasi Program (SOCP) Aceh bersama Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh yang melacak keberadaan orangutan di Hutan Lindung Tangse sejak seminggu terakhir, Sabtu (21/10/2017), telah menemukan habitat orangutan di hutan tersebut.
Tim beranggotakan 10 orang ini, melacak keberadaan orangutan itu seiring berkembangnya informasi telah terjadi konflik satwa dengan warga.
Informasi ini sempat disiarkan Serambi, dengan mengutip keterangan Kapolsek Tangse, Iptu Nurman Ali, yang menerima laporan dari dua warga tentang adanya penyerangan oleh orangutan terhadap para pencari ikan dan jernang (buah rotan) di hutan tersebut.
"Tidak ada konflik antara orangutan dan warga yang masuk ke hutan lindung. Salah satu buktinya, tim menemukan sisa makanan yang diberikan kepada orangutan," kata Kapolres Pidie, AKBP Andu Nugraha SS SIK melalui Kapolsek Tangse, Iptu Nurman Ali, membantah keterangan sebelumnya yang ia sampaikan kepada Serambi dan dimuat pada Jumat (13/10/2017) lalu.
Baca: Jejak Gembong Bom Bali: Hidup Dr Azhari Berakhir di Tangan Tim Walet Hitam
Sebelumnya, Kapolsek Tangse, Iptu Nurman Ali, menginformasikan kepada Serambi bahwa pihaknya menerima laporan dari warga bernama Anwar yang mengaku ditampar oleh orangutan di Hutan Lindung Tangse.
Iptu Nurman Ali menceritakan, dua warga Gampong Blang Jeurat yang diserang orangutan itu bernama Anwar (38) dan Dedy (20), saat keduanya mencari buah jernang yang tumbuh liar di kawasan hutan lindung.
Saat dalam perjalanan pulang itu, Anwar dan Dedy diadang seekor orangutan yang kemudian menyerang Anwar dan berhasil menampar muka pemuda itu.
Bahkan, Anwar sempat dijepit di bawah ketiak binatang berbulu itu.
Baca: Tak Ada yang Menduga Gusti Komang Akhirnya Meninggal Setelah Kejang-kejang di Sawah
Dedy yang berdiri di belakang pun mengayunkan parang ke arah orangutan dan kemudian lari meloloskan diri.
Iptu Nurman Ali mengatakan, sebelumnya juga terjadi penyerangan terhadap delapan warga Gampong Pulo Baro oleh orangutan yang sama pada Rabu (4/10/2017).
"Orangutan tersebut mengamuk dan menyerang warga. Beruntung, delapan warga itu berhasil melarikan diri dari amukan binatang tersebut," kata Iptu Nurman Ali.
Atas peristiwa langka ini, Serambi tidak mendapat penjelasan dari Iptu Nurman Ali, apakah ia sudah mengkroscek kebenaran informasi tersebut atau tidak.