Ganjar Cerita Bandung Bondowoso Soal 4 Flyover dan 1 Underpass di Jateng
Ganjar mengibaratkan pembangunan flyover bak kerja Bandung Bondowoso. Hanya beberapa bulan, empat flyover rampung dikerjakan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meresmikan empat flyover di Brebes dan Tegal serta satu underpass di Jatingaleh, Kota Semarang.
Peresmian dipusatkan di areal flyover Dermoleng Kecamatan Ketanggungan, Brebes, Rabu (25/10/2017).
"Pembangunan flyover berkaca dari kemacetan di Brebes pada Lebaran tahun lalu. Kemacetan itu berdampak dan menjalar ke beberapa daerah," kata Ganjar.
Kemacetan tidak hanya terjadi di jalan tol dan jalur pantura Brebes, tapi juga di jalur tengah Jateng atau jalur Purwokerto-Brebes.
Baca: 5 Proyek Infrastruktur Sudah Diresmikan, Ganjar Minta Warga Lakukan Ini
Baca: Ganjar Berharap Rampungnya 5 Proyek Infrastruktur Bikin Pemudik Tersenyum Lega
Baca: Politikus Muda Cantik Ini Berbicara Soal Gubernur Ganjar
Terdapat lima perlintasan sebidang kereta api di jalur tengah Jateng. Perlintasan sebidang dinilai menghambat arus lalu lintas hingga terjadi kemacetan.
"Perlimabelas menit ada kereta lewat. Itu sangat menghambat lalu lintas," jelas politikus PDI Perjuangan itu.
Banyak laporan masyarakat terkait kemacetan yang diakibatkan perlintasan kereta api sebidang itu.
"Saat ada kegiatan Pak Presiden Jokowi di Jateng, saya bertemu dan berbicara dengan beliau, bersama Menteri PU, Pak Basuki, hanya bertiga," ucap dia.
Saat itu, lanjutnya, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, memberikan solusi cepat dengan mengagas ide pembangunan flyover.
"Pak Presiden langsung instruksikan, kerjakan. Kami bersama teman- teman bina marga bekerja cepat," ujar orang nomor satu di Jateng itu.
Ganjar mengibaratkan pembangunan flyover bak kerja Bandung Bondowoso. Hanya beberapa bulan, empat flyover rampung dikerjakan.
Ia mengapresiasi pemerintah daerah yang mendukung proyek nasional itu. Kerja keras pemda untuk mewujudkan infrastruktur dinilai sudah maksimal.
Dalam pembangunan flyover, Ganjar mengatakan terhambat masalah pembebasan lahan. Hal itu merupakan hak rakyat.
"Pembebasan tanah tidak mudah. Kami harus menghormati rakyat. Tapi berkat pemerintah daerah, semua teratasi," Ganjar menambahkan.
Ia meminta semua pihak termasuk masyarakat merawat flyover sesuai amanah dan tanggungjawab.
"Flyover bukan hanya seonggok tumpukan semen. Tapi ini mempunyai nilai seni yang harus dijaga sebaik- baiknya," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.