Walikota Danny Bertandang Ke Rumah Duka Korban Kebakaran
Kabar duka datang dari Makassar, tiga orang tewas dilalap api. Kejadian naas itu menimpa Wirahadi, staf bagian umum Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kabar duka datang dari Makassar, tiga orang tewas dilalap api.
Kejadian naas itu menimpa Wirahadi, staf bagian umum Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Istri, anak, dan mertua perempuannya tewas terbakar.
Kebakaran tersebut terjadi karena korban menyalakan lilin ketika PLN memadamkan listrik di Wilayah Tamalanrea, Rabu Malam, (25/10).
Mendengar kejadian tersebut, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto langsung bertandang di rumah duka tempat disemayamkan korban, di Jalan Balana Kelurahan Barana, Kecamatan Makassar, Jumat (27/10).
"Saya menyampaikan bela sungkawa dan turut berduka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa keluarga. Ini sebuah kecelakaan yang sederhana sebenarnya, tapi fatal akibatnya," ucap Danny.
Danny menilai kejadian tersebut disebabkan karena tindakan PLN yang semena-mena memadamkan listrik tanpa memberitahukan kepada masyarakat. Akibatnya, terjadilah kebakaran.
Danny juga mengecam dan memberi peringatan keras akan tindakan PLN.
"Saya menghimbau kepada PLN jangan seenaknya mematikan lampu tanpa pemberitahuan ke warga. Kalau begini kejadianya? Sebenarnya memang ini musibah, tapi PLN tidak boleh semena-mena seperti itu," tegasnya.
Bukan pertama kalinya PLN memadamkan listrik tanpa pemberitahuan. Dalam keterangannya, PLN juga pernah memadamkan listrik di rumah sakit, padahal instalasi penting sebenarnya tidak boleh dimatikan.
"Rumah sakit itu harus 24 jam nyala terus. Kalaupun ada pemadaman, PLN harus jauh sebelumnya memberitahu ke pihak terkait. Jangan sudah kejadian baru kelabakan," tutur Danny.