Suswiji Batal Dapat Bantuan Program Bedah Rumah, Alasannya Karena Tak Ada Tanda Tangan Kades
Rencana bedah rumah untuk hunian Suswiji dibatalkan karena kepala desa menolak mendatangani berkas itu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Suswiji (46) tinggal di sebuah rumah berdinding triplek di Desa Gamping RT 5, RW 1, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung.
Luasnya sekitar empat kali delapan meter. Ruangan ini kemudian disekat menjadi kamar dan ruang tamu.
Tidak ada perabot di dalam rumah ini. Lantainya berupa limbah marmer yang banyak ditemukan di Gamping.
Untuk dinding samping kanan rumah, Suswiji menggunakan bahan lembaran asbes yang mudah pecah.
Janda dua anak ini tinggal bersama anak keduanya.
Baca: Sosok Lain Beri Klarifikasi Mengejutkan Usai Teman Dekat HA Buka Suara terkait Video Mesum
Di bagian belakang ruang utama rumah ini, Suswiji membuat sekat baru yang terbuat dari anyaman bambu.
Suswiji beralasan, ruangan belakang itu untuk anak pertamanya jika menginap di rumahnya.
"Kebetulan suaminya pergi bekerja, makanya dia lebih sering tinggal bersama saya. Belakang rumah itu yang saya sekat untuk dibuat kamar," terang Suswiji.
Untuk dapur rumah, Suswiji memanfaatkan sisi kiri rumahnya.
Luasnya sekitar dua meter kali empat meter, dengan dinding anyaman bambu.
Baca: Sugiono Tak Menyangka Bisa Selamat Setelah Tubuhnya Terjepit Mobil yang Dihantam Girder
Sebenarnya Suswiji berencana membangun rumah tembok.
Pondasi rumah sudah dibuat di depan rumah berdinding triplek yang sekarang ada.