Saat Kesurupan, Ada Murid SMPN 15 Yogyakarta yang Minta Diantar ke Kamar Mandi Lantai Atas
Tak disangka, kedatangannya bertepatan dengan kejadian kesurupan yang dialami oleh puluhan murid sekolah tersebut.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Ketika dilakukan prosesi penyembuhan puluhan murid SMP N 15 yang kesurupan, salah seorang murid yang tengah kesurupan berkomunikasi dan ingin diantarkan ke sebuah kamar mandi yang berada di lantai atas sekolah tersebut.
Lilik, salah seorang yang ikut membantu proses penyembuhan murid-murid tersebut mengatakan, ia tidak sengaja datang ke SMP N 15 untuk berailaturahmi.
Dimana ia pernah menjadi guru di SMP tersebut selama beberapa waktu.
Tak disangka, kedatangannya bertepatan dengan kejadian kesurupan yang dialami oleh puluhan murid sekolah tersebut.
Mengetahui hal tersebut ia lantas membantu para guru untuk menyembuhkan puluhan murid yang kesurupan.
"Saya memang membantu menyembuhkan mereka dengan semampu saya tadi, dibacakan surat Al-quran dan dirukyah mereka sembuh."
"Nah mau Jumatan itu paling banyak yang kesurupan. Karena sebelumnya kan bergantian yang kesurupan itu," katanya, Jumat (3/11/2017).
Baca: Begini Penjelasan Soal Fenomena Kesurupan Bila Ditinjau dari Sisi Medis
"Saat saya membantu menyembuhkan, saya lihat yang merasuki itu lewat tangan murid-murid. Tapi setelah di bacakan surat Al-quran sembuh," jelasnya.
Menurutnya, saat dilakukan proses penyembuhan, ia sempat berkomunikasi dengan salah seorang murid yang kesurupan.
Murid yang tengah kesurupan tersebut meminta untuk diantar ke lantai atas, namun tak diturutinya.
"Saya sempat berkomunikasi dengan murid yang kerasukan, tadi minta untuk diantar ke kamar mandi di lantai atas yang herada di dekat kelas 9F. Tapi tidak saya turuti tadi, dan lebih memilih untuk menyembuhkannya," ujarnya.
Ia menambahkan, mengenai penyebab pasti mengapa puluhan murid tersebut kerasukan ia belum bisa memastikannya secara detail.
Namun ia menilai bahwa sejarah di SMP memang terdapat suatu pemakaman di area sekolah.
"Setahu saya memang dari dulu seperti itu kondisinya, kalau merunut sejarah dulu ada makam di pojokan sekolah itu."
"Penyebab kesurupannya belum tahu secara pasti. Kalau renovasi, semua sekolah juga pasti melakukan renovasi agar bangunannya tambah bagus," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.