Lari Sejauh 18 Kilometer, Pelari Marathon Bromo Tengger Semeru Meninggal
Selain memang rutin ikut lari, Andik dikenal sebagai orang yang suka memanjat tebing
Editor: Eko Sutriyanto
Andik dan Dwi tiba di Malang pada Jumat (3/11/2017).
Kondisinya juga fit saat tiba di Kota Malang.
Dwi belum mengetahui penyebab kematian suaminya.
Baca: Cerita Pasutri Asal Malang Bersepeda ke Kairo Demi Misi Islam, Dicegat Polisi Sampai Nginap Gratis
Ia juga mengatakan kalau suaminya tidak memiliki riwayat sakit jantung.
"Saya selalu antar suami saya. Kami tiba Jumat pagi di bandara. Saya belum tahu penyebab kematiannya," ujarnya.
Alvath Mappakaya (50), sepupu korban yang tinggal di Kota Malang juga mengatakan belum tahu penyebab meninggalnya korban.
Dari hasil pemeriksaan tim medis, penyebabnya karana terkena serangan jantung.
"Penyebabnya saya tidak tau persis. Tapi dari keterangan dokter di Poncokusumo, meninggalnya karena serangan jantung, paparnya.
Sepengetahuannya, saudaranya itu dikenal memiliki hobi sebagai pendaki gunung.
Tetapi karena usianya sudah mulai lanjut, Andik mulai menggemari olahraga lari.
"Dia dikenal sering mendaki ke berbagai gunung, yang paling sering ke Semeru. Akhir - akhir ini suka Ikuti lomba lari," tandasnya.
Dalam, kesehariannya korban berprofesi sebagai pengajar olahraga di daerah Jakarta.
Dalam keterangan KTP nya, Andik berprofesi sebagai wartawan di perusahaan media Obssesion Media Grup.