Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Rangkai Adat Jawa yang Harus Dilalui Kahiyang Mulai Besok Hingga Duduk di Pelaminan

"Ya prosesnya dimulai dari besok ada pengajian, kemudian masang bleketepe dan sebagainya, sesuai tata cara Jawa, "

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ini Rangkai Adat Jawa yang Harus Dilalui Kahiyang Mulai Besok Hingga Duduk di Pelaminan
akun instagram @ayanggkahiyang
foto prew-wedding Kahiyang-Bobby yang bernuansa nusantara. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu akan menikah dengan Muhammad Bobby Afif Nasution, Rabu (8/11/2017).

Pernikahan tersebut bakal menggunakan adat Jawa dengan beberapa prosesi yang harus dilalui dua calon mempelai.

"Ya prosesnya dimulai dari besok ada pengajian, kemudian masang bleketepe dan sebagainya, sesuai tata cara Jawa, " kata Koordinator Media Center Pernikahan Kahiyang - Bobby, Quirinto Edhi, Minggu (5/11/2017).

Baca: Begini Harapan Penjual Kue Putu Saat Diajak Ikut Merayakan Rencana Pernikahan Putri Jokowi

Prosesi akan dimulai dengan pengajian di kediaman Jokowi di Banjarsari Surakarta, pada Senin (6/11/2017) sore.

Kemudian akan dilanjutkan dengan memasang bleketepe (anyaman daun kelapa)pada Selasa (7/11/2017) pagi.

BERITA TERKAIT

Prosesi ini dilakukan oleh bapak pengantin wanita, dalam hal ini adalah Presiden Jokowi.

Baca: Jokowi Momong Cucu di Mall Naik Kereta-keretaan Jelang Pernikahan Kahiyang Ayu

Jika menurut tata cara, maka Jokowi sendiri yang akan memasang bleketepe yang dibantu Iriana Jokowi.

Sejarawan Kota Solo, Heri Priyatmoko mengatakan dalam pranata pernikahan Jawa mengharuskan Jokowi sendiri untuk memasang bleketepe di teras dekat pintu utama.

"Pantang disamakan dengan acara rapat kenegaraan atau menyambut tamu asing yang bebas main tunjuk untuk mewakili, jadi harus pak Jokowi sendiri," katanya.

Tradisi memasang ’blaketepe’ atau anyaman daun kelapa ini untuk dijadikan atap atau peneduh resepsi manten.

Baca: Butuh Waktu Semalaman Untuk Hias Kereta Kencana yang Akan Mengantar Kahiyang dan Bobby ke Pelaminan

Tatacara ini menjadi perlambang gotong royong kedua orang tua yang menjadi pengayom keluarga.

Setelah pasang bleketepe, maka prosesi dilanjutkan upacara siraman.

Upacara Siraman mengandung makna memandikan calon mempelai yang disertai dengan niat membersihkan diri agar menjadi bersih dan suci lahir dan batin.

Baca: Sekelumit Cerita Perajin Kain Jumputan Rela Lembur Demi Selesaikan Pesanan untuk Pernikahan Kahiyang

Urutan tahapannya yaitu calon pengantin memohon doa restu kepada kedua orangtuanya, kemudian mereka (calon pengantin pria dan wanita) duduk di tikar pandan, lalu disiram oleh pinisepuh, orang tua dan orang lain yang telah ditunjuk.

Setelah siraman, maka dilanjutkan dengan sade dawet atau jualan dawet yang dilakukan oleh kedua orang tua pengantin putri.

Penjualnya adalah ibu calon mempelai wanita yang dipayungi oleh ayah calon mempelai wanita.

Pembelinya yaitu para tamu yang hadir, yang menggunakan pecahan genting sebagai uang.

Baca: Motif Unik dan Istimewa Kain Jumputan yang Akan Dikenakan Kahiyang Ayu Saat Prosesi Siraman

Sisi menarik dalam prosesi Dodol Dawet adalah para undangan yang membeli dawet harus menggunakan kereweng atau pecahan genting, bukan uang.

Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia sejatinya dimulai dan ‘dinafkahi’ dari bumi.

Pada saat yang sama, calon mempelai putra juga melakukan prosesi siraman di tempat yang terpisah.

Pada malam hari, dilakukan Paningset.

Peningset adalah berbagai barang yang diberikan oleh pihak pria kepada wanita sebagai simbol kesanggupan seorang lelaki untuk mencukupi kebutuhan calon istrinya.

Malam hari itu juga, Kahiyang akan menjalani prosesi midodareni.

"Upacara adat Midodaren berarti menjadikan sang mempelai wanita secantik dewi," kata Heri.

Orang tua mempelai wanita akan memberinya makan untuk terakhir kalinya, karena mulai besok ia akan menjadi tanggung jawab sang suami.

Kemudian, di hari Rabu (8/11/2017) dilakukan puncak acara pernikahan yakni ijab kabul.

Ijab kabul dijadwalkan dilaksanakan di Gedung Graha Saba Buwana, Jl. Letjen Suprapto No.80 B, Banjarsari, Solo pukul 08.00 WIB.

Belum selesai di sini, setelah ijab, kedua pengantin masih harus melakoni satu prosesi lagi, Panggih.

Panggih memiliki beberapa tahapan, di antaranya, Liron kembar mayang atau saling menukar kembang mayang dengan arti dan tujuan bersatunya cipta, rasa dan karsa demi kebahagiaan dan keselamatan.

Ngidak endhog, mempelai pria menginjak telur ayam lalu dibersihkan atau dicuci kakinya oleh mempelai wanita sebagai lambang seksual kedua pengantin telah pecah pamornya.

Setelah upacara panggih, kedua pengantin diantar duduk di sasana riengga.

Pasca itu, resepsi pernikahan dibagi menjadi dua kali resepsi, pagi dan siang.

Bertempat di Saba Buana, resepsi pernikahan siang dijadwalkan mulai pukul 10.30-11.30 WIB dan pukul 12.00-13.00 Wib.

Kemudian resepsi malam hari di tempat yang sama, pukul 18.30-19.30 WIB dan pukul 20.00-21.00 WIB.

Berita ini sudah dimuat di Tribunsolo.com dengan judul; Dimulai Besok, Ini Rangkaian Prosesi Adat Jawa yang Harus Dijalani Kahiyang

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas