Menjajal Kolam di Hulu Sungai Citarum, Diduga Tempat Pemandian Prabu Siliwangi
Tepat di samping kolam, terdapat sebuah makam buatan yang tidak ada isinya yang dikatakan juru pelihara, Atep (39), sebagai tempat untuk mencuci muka
Editor: Adi Suhendi
Namun, saat Tribun Jabar berkunjung ke sana, lokasi kolam sedang licin karena cuaca sedang hujan deras, sehingga, Atep melarang untuk melihat lebih dekat agar tidak terpeleset dan jatuh.
Baca: Mahfud MD Sebut Kasus Meme Setya Novanto Ecek-ecek
Kolam itu juga terdiri dua bagian, untuk laki-laki dan perempuan. Dibatasi oleh sebuah pohon berdiameter sekira setengah meter yang melintang di kolam itu.
Menurut Atep, pohon besar itu tumbang pada tahun 1974 dan jatuh tepat di tengah kolam sehingga digunakan sebagai pembatas.
Atep pun tak memungkiri ada sejumlah pejabat daerah yang datang ke kolam itu.
Namun, ia enggan menyebutkan namanya.
"Mereka (pejabat itu) cuma wudlu saja di kolam itu. Bukan meminta sesuatu hal. Wudlu itu pun dilakukan agar hati bersih dan pikiran jernih. Kolam ini pun tidak pernah tutup dan tidak pernah dilakukan ritual apa-apa," ujarnya.