Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tubuh Kadek Membusuk dan Menggantung di Pohon

Pihak keluarga menolak untuk dilakukan proses otopsi sebab yakin korban meninggal murni karena bunuh diri

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tubuh Kadek Membusuk dan Menggantung di Pohon
net
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Bali, M. Fredey Mercury

TRIBUNNEWS.COM, BALI  – Setelah sempat hilang sejak 2 November lalu, I Kadek Arsana Yasa (19), warga Desa Ulian, Kintamani, Bangli akhirnya ditemukan, Senin (6/11/2017), di sebuah tegalan milik Made Surawan.

Kadek Arsana ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, tubuhnya telah membusuk dan menggantung di sebuah pohon.

Informasi yang dihimpun Tribun Bali, Kadek Arsana Yasa menghilang tanpa kabar usai terlibat laka lantas di jalan raya Gelagalinggah–Kintamani pada tanggal 2 November lalu.

Pihak keluarga pun sudah berupaya untuk melakukan pencarian di sekitar Desa Ulian, Kintamani.

Namun ketika ditemukan, Kadek Arsana Yasa telah dalam kondisi meninggal dan membusuk di tegalan.

Baca: Wahyu Ditemukan Gantung Diri Menggunakan Selang di Kamar Mandi

Berita Rekomendasi

Kanit Reskrim Polsek Kintamani, AKP Dewa Gde Oka, membenarkan saat dikonfirmasi terkait kejadian ini.

Dijelaskan dia, berdasarkan pemeriksaan oleh tim medis bidan Desa Ulian, Kintamani, Kadek Arsana Yasa meninggal dunia murni akibat bunuh diri dengan cara gantung diri, karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.

Sedangkan dari keterangan para saksi, diketahui jika Kadek Arsana Yasa sempat terlibat kecelakaan hingga mengakibatkan pihak korban mengalami patah tulang, dan meminta pertanggungjawaban.

“Diduga korban panik dan depresi karena dimintai pertanggung jawaban  atas kecelakaan yang terjadi pada tanggal 2 November lalu, yang membuat pihak terlibat laka mengalami luka berat. Sehingga korban nekat gantung diri dari di sebuah pohon,” jelasnya.

Baca: Viral Curhat Seorang Istri yang tak Mau Dipoligami Hingga Nyaris Bunuh Diri, Tapi Suaminya. . .

Lanjut AKP Dewa Oka, pasca proses evakuasi tersebut, pihak keluarga menolak untuk dilakukan proses otopsi sebab yakin korban meninggal murni karena bunuh diri.

“Dan karena peristiwa ini merupkan salah pati (meninggal tidak wajar) maka oleh masyarakat sekitar korban langsung dikebumikan,” imbuhnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas