Kisah Inspiratif, Sambil Kerja, Anak-anak Desa Pinggir Hutan Banyumas Semangat Lanjutkan Pendidikan
Keuntungan dari usaha kuliner ini akan diputar untuk keperluan sekolah mereka dan biaya hidup sehari-hari.
Editor: Hendra Gunawan
Ia terpaksa putus sekolah saat duduk di kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Latar belakang keluarga Riyad di Bumiayu serta Taufik di Cilacap pun tak kalah memilukan.
Tinggal di gubug sederhana di tengah kebun tak masalah bagi mereka yang sedari kecil ditempa ujian hidup.
Riyad bahkan mengaku betah tinggal di kampung ini sehingga jarang pulang ke desa asal.
Bukan hanya memperoleh pengetahuan umum seperti di sekolah formal, Riyad mengaku mendapatkan keterampilan, juga pemantapan karakter melalui sekolah kader ini.
Sekolah ini lebih banyak mengajarkan praktik ketimbang teori. Keterampilan yang diajarkan di sekolah ini menyesuaikan latar belakang siswa dari desa atau pinggiran hutan.
"Di sini kami diajarkan bertani, beternak dan wira usaha,"katanya
Para siswa laki laki diasramakan di sebuah gubug tengah kebun yang dikelilingi kolam ikan.
Sementara para siswi dikontrakkan di rumah-rumah penduduk.
Anak-anak desa ini rela meninggalkan tempat asal demi menaklukkan pendidikan serta membangun mimpi-mimpi yang sempat hancur karena kemiskinan.
Perjuangan para siswa di sekolah ini tak mubazir.
23 anak jebolan sekolah kader ini kini berhasil menempuh pendidikan tinggi di beberapa perguruan tinggi di Purwokerto.
Pengelola Sekolah Kader Desa Brilian Muhammad Adib mengatakan, pihaknya berkomitmen agar seluruh kader bisa meraih pendidikan setinggi mungkin.
Banyak cara ditempuh pihaknya agar para siswa tak mampu ini bisa kuliah di jurusan yang diimpikan.