Dijemput Kepala Disnaker, 38 Warga Demak Korban Penyanderaann Besok Dipulangkan
Saat ini Eko dan pejabat Demak lainnya yang datang ke Mimika itu tengah mengurus kepulangan 38 warga yang menjadi korban sandera itu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MIMIKA - Setelah menempuh perjalanan selama 12 jam dari Kabupaten Demak, tim penjemput warga Demak korban penyanderaan tiba di Mimika, Papua, Senin (20/11/2017) pagi.
Mereka kemudian bertemu dengan para warga Demak di musala Posko Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) Mimika, tempat para korban ditampung pascapembebasan oleh aparat gabungan TNI-Polri.
Tim penjemput dipimpin Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Demak, Eko Pringgolaksito.
Turut serta dalam tim penjemput, Kepala Kesbangpolinmas Demak, Agus Herawan, dan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Demak, Bambang Susetiarto.
Baca: Nazaruddin Siap Bantu KPK Ungkap Semua Penerima Uang Korupsi
Kepada Tribun Jateng, Agus Herawan menjelaskan, warga Demak yang menjadi korban penyanderaan berjumlah 38 orang, terdiri atas 34 warga Desa Kedondong, Kecamatan Demak Kota, dan 2 warga Kecamatan Mijen.
Bersama mereka, juga terdapat dua warga Kabupaten Rembang, yang turut menjadi korban penyanderaan.
"Kondisi mereka semua baik, dan sehat, saat ini mereka menginap di sebuah musala di Mimika. Musala itu juga merupakan milik warga Demak di sana. Dan saat ini, kami pun tengah kedatangan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, yang kebetulan berasal dari Kendal," kata Agus Herawan melalui sambungan Whatsapp dan telepon, Senin malam.
Agus juga mengungkapkan, saat ini dia dan pejabat Demak lainnya yang datang ke Mimika itu tengah mengurus kepulangan 38 warga yang menjadi korban sandera itu.
"Hingga saat ini kami masih melakukan komunikasi dengan maskapai karena kami ingin mereka semua pulang di satu pesawat yang sama. Rencananya, Rabu (besok) kami akan pulangkan mereka, jamnya masih menunggu, nanti dikabarin ya," ungkap Agus.
Baca: Jokowi Tak Mau Bantu Setya Novanto
Dalam kesempatan terpisah, Bupati Demak, M Natsir menjelaskan, dia ingin warga Demak dan Rembang itu pulang terlebih dahulu ke kampung halamannya.
"Mereka itu kan terbiasa kerja di sana (Papua), dalam waktu yang tidak sebentar. Makanya, saya harap mereka pulang dulu, berkumpul dulu dengan keluarga, jika memang kondisi di Mimika benar-benar aman, baru bolehlah mereka kerja kembali di sana," kata Natsir.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada jajarannya dan Polres Demak, yang mengulurkan tangan dalam proses penjemputan dan penyambutan warganya dari Papua.
"Semoga semua baik-baik saja, sehat, dan terima kasih atas kesigapan beberapa jajaran yang berangkat langsung ke sana untuk menjemput warga kami," kata Natsir.
Kabag Operasional Polres Demak, Kompol Sutomo mengatakan, Polres siap menjemput warga Demak dan Rembang yang menjadi korban sandera di Mimika.
"Kami sudah menyiapkan dua bus untuk menjemput mereka semua di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Rabu nanti. Kami juga akan mengawal mereka dair bandara ke Demak," jelasnya. (tribunjateng/hesty)