Aplikasi Pasar Tradisional Milik Pemkot Bitung Ditawar Rp 2 Miliar
Benny berpendapat belanja online menjadi solusi dari pasar tradisional dan pembelian tidak dibatasi minimal tapi dibatasi maksimal
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribun Manado Arthur Rompis
TRIBUNNEWS.COM, BITUNG - Aplikasi PATRA Online yang dibuat Dinas Perdagangan Bitung diminati pengusaha retail dari Jakarta, bahkan menawar hingga Rp 2 miliar.
Padahal, kata Kadis Perdagangan Bitung Benny Lontoh aplikasi itu dibuat hanya menghabiskan biaya Rp 49 juta yang bersumber dari DPA DInas Perdagangan Bitung tahun 2017.
"PATRA online telah jadi rujukan sejumlah daerah. Pemerintah Bali sudah akan mencontoh program ini dan menjadi satu satunya di Indonesia," kata Benny.
Ide pembuatan pasar ini datang darinya saat melihat terpuruknya pasar tradisional oleh pasar modern.
Benny berpendapat belanja online menjadi solusi dari pasar tradisional.
Baca: Investor Pasar Modal Didominasi Kaum Milenial, BEI Bidik 630 Ribu SID Hingga Akhir Tahun
Menurut Benny, pembelian tidak dibatasi minimal tapi dibatasi maksimal karena memakai kendaraan roda 2.
"Barang barang harus tidak menghalangi gerak pengendara," ujar dia.
Dikatakan Benny, pasar tersebut kini masuk tahapan finishing.
Dua tim PATRA disiapkan yakni PATRA Pasar Winenet dan PATRA Pasar Pinasungkulan.
"Pekan depan segera diresmikan," ujar dia.
Ungkap Benny, semua pedagang di pasar Sagerat bakal diikutkan program tersebut