Mengintip Kiat Terapis untuk Mengupulkan Rupiah, Mulai Tips Sampai Layanan Plus-plus
Pekerjaan terapis pijat dan spa kini tengah disorot masyarakat. Ini setelah adanya penutupan Hotel Alexis di Jakarta yang menyediakan terapis pijat
Editor: Sugiyarto
Pelanggan yang memijat akan diarahkan ke bilik-bilik ini. Sebelum masuk bilik pelanggan akan diperlihatkan foto-foto wajah terapis pijat.
Fotonya seukuran post card dengan menggunakan seragam terapis putih. Terapis yang sedang bertugas fotonya akan ditutupi dengan sebuah benda, bisa kartu atau semacamnya.
Pelanggan bebas memilih terapis pijat. Resepsionis hanya akan mengarahkan mana saja terapis yang pijatannya enak.
Untuk satu jamnya dikenai biaya Rp 60 ribu.
Ada sebuah papan berkurang 30 centimeter yang terpajang di dinding berisi peraturan pijat.
Ada poin yang tertulis dilarang melakukan perbuatan asusila.
Tribun Sumsel yang mewawancarai salah satu terapis bernama Ut (disamarkan).
Ia mengaku dari sebuah desa yang berada di wilayah perbatasan Semarang, Jawa Tengah.
Sudah tiga tahun Ut menjadi terapis pijat.
Alasannya diajak pemilik panti pijat yang kebetulan sama-sama orang Jawa Tengah.
Selain itu dia mengaku menjadi terapis pijat bukan pilihan terakhir. Jika ada pekerjaan dia akan berhenti kerja.
Di dalam bilik pelanggan akan dipijat oleh si terapis sesuai durasi 1 jam.
Hanya saja saat ini dia tengah menghidupi anaknya sendirian.
Suaminya menceraikan dia 5 tahun lalu. "Sebenarnya ini demi anak saya," ujarnya memulai cerita.