Pengakuan Warga Desa Selat yang Merasakan Hujan Abu Gunung Agung
Adanya letusan sejak Sabtu kemarin sore dan berlanjut hingga saat ini,mengakibatkan sejumlah daerah alami hujan abu vulkanik Minggu (26/11/2017) siang
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Adanya letusan sejak Sabtu kemarin sore dan berlanjut hingga saat ini,mengakibatkan sejumlah daerah alami hujan abu vulkanik Minggu (26/11/2017) siang.
Termasuk Desa Selat yang masuk ke dalam Kawasan Rawan Bencana dua berjarak 9KM dari puncak atau kawah Gunung Agung.
"Mungkin di seluruh kecamatan dan kabupaten Karangasem sudah mulai abu vulkaniknya besar. Kalau kami pantau dari tadi malam begitu asapnya tinggi sekitar pukul 17.30 WITA. Disini baru terasa ada hujan abu sekitar pukul 19.00 WITA," jelas warga selat Gede Putra Wijaya.
Ia menambahkan pada saat itu semua yang di KRB 3 sudah pada turun dan kembali mengungsi.
Baca: Spaso Tercatat Sudah Mencetak 5 Gol untuk Dua Timnas Beda Negara
Guna mencegah infeksi saluran pernafasan atau lainnya, Gede Putra sekeluarga mengikuti rekomendasi dari PVMBG untuk memakai masker sejak malam tadi.
Hujan abu vulkanik yang terjadi pun lumayan lebat terlihat dari menempelnya abu tersebut atap rumah dan mobil milik Gede Putra.
Seperti diberitakan sebelumnya lava sudah keluar sejak tadi malam terlihat sinar api yang cukup terang dari arah selatan.
"Sekarang ini aliran lava dari permukaan sedang besar-besarnya sehingga kepulan abu yang cukup tebal ya," jelas Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi I Gede Suantika.
Baca: Curhat Anak Novel Baswedan: Siapa Pelaku Penyiraman Air Keras kepada Ayah Saya?
Gede Suantika menambahkan dalam kondisi ini Gunungapi kita masih di status Siaga III dengan rekomendasi bahaya tidak boleh ada aktivitas dalam radius 6km dari puncak atau kawah, ditambah sektoral 7.5km kearah barat daya, timur, selatan, tenggara, timur laut ke utara.
"Kepulan awan ini mencapai 3000 meter maksimum arah tenggara. Dan nanti akan terjadi hujan abu di tenggara," tuturnya.(*)