Terkait Lontaran Batu dari Kawah Gunung Agung, Begini Penjelasan PVMBG
Menanggapi tremor over scale tersebut, Suantika memprediksi letusan besar gunung Agung terjadi dalam hitungan beberapa jam kedepan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, dilaporkan melontarkan material batu panas dari puncak gunung, Selasa (28/11/2017) sekitar pukul 15.00 Wita.
Melansir dari Kompas.com, Kabid mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, lontaran batu terjadi di Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Karangasem.
Hal ini menandakan aktivitas Gunung Agung semakin mengkhawatirkan. Berikut deretan fakta mengenai Gunung Agung yang saat ini naik ke level IV atau Awas.
1. Gunung Agung dilaporkan lontarkan material batu panas
Desa ini terletak di sisi utara Gunung Agung pada radius kurang lebih 4 km dari puncak kawah.
"Dapat laporan di utara ada lontaran batu di Desa Dukuh dengan jarak 4 km dari puncak," kata Suantika di Pos Pantau Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem.
Menurut laporan, lontaran terjadi seketika dengan mengeluarkan material batu berukuran lebih besar dari kepalan tangan orang dewasa.
Lontaran batu panas ini terjadi tak selang berapa lama setelah Gunung Agung diguncang gempa tremor overscale terus menerus yang terjadi pada pukul 13.30-14.00 Wita. Lontaran batu diiringi suara dentuman yang terdengar saat material jatuh.
Menurut Suantika, batu terlontar ke utara karena faktor letak Desa Dukuh dan letak lubang dalam kawah.
"Mungkin karena desanya lebih rendah dan dinding kawah terbuka ke arah sana," kata Suantika.
Hingga sejauh ini, belum ada laporan adanya lontaran batu ke wilayah lain.
2. Suara dentuman dan gemuruh
Aktivitas Gunung Agung terus mengalami peningkatan hingga Selasa (28/11/2017) siang.
Beberapa jam sebelumnya, PVMBG menerima info lontaran batu sebesar kepalan tangan di wilayah Dusun Dukuh, Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, Selasa (28/11/2017).