Paus Berlumur Darah di Belitung Itu Akhirnya Bisa Diselamatkan, Ini Fakta-faktanya
Nelayan setempat yang sudah mengetahui penemuan itu bersama perangkat Desa Suak Gual dan Polsek Selat Nasik
Editor: Hendra Gunawan
“Dua tahun lalu pernah ada juga. Waktu itu ada ikan bulat ngumpul di laut yang kedalamannya sebatas lutut dan langsung dipukat warga,” ujar Suherman.
Menurut penuturan kalangan orang tua di Suak Gual, jelasnya, kejadian paus terdampar ini memang baru kali pertama terjadi. Namun ia berpikir positif atas kejadian tersebut.
“Mudah-mudahan ini membawa berkah bagi masyarakat setempat,” katanya.
5. Jalur Migrasi
KEPALA Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Destika Effenly mengatakan perairan laut Pulau Belitung termasuk perairan yang dilewati jalur migrasi paus. Bulan November hingga Desember menjadi waktu migrasi dari hewan mamalia laut tersebut.
Jika melihat peta, jelasnya, Pulau Belitung berada di antara Laut Cina Selatan dan Samudera Hindia. Kondisi cuaca yang kurang baik disinyalir menjadi penyebab paus terdampar di perairan Suak Gual, Kecamatan Selat Nasik.
Akan tetapi butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jenis dan kategori usia dari ikan raksasa itu.
Berdasarkan laporan yang diterima, jelasnya, paus itu memiliki panjang sekitar 14 meter, tinggi 180 cm, lebar badan 2 meter dengan perkiraan berat tujuh ton.
Oleh sebab itu, Kamis (30/11) ini, pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Babel akan datang ke lokasi terdamparnya ikan tersebut. Tujuannya untuk meminta data akurat dari para saksi dan menyimpulkan jenis paus tersebut.
Proses evakuasi yang dilakukan masyarakat Desa Suak Gual sudah sangat tepat yaitu memindahkan hingga ke laut lepas dan kembali ke habitatnya. Karena ikan paus termasuk kategori hewan langka yang harus dilindungi demi tujuan kelestariannya. (Disa Ariyandi)