Pangdam Siliwangi: Pak Kapolri Seandainya Kita Tak Urus Citarum Bisa Masuk Neraka Semuanya
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo mengungkapkan warga Jawa Barat merupakan masyarakat yang religius.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG– Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo mengungkapkan warga Jawa Barat merupakan masyarakat yang religius.
Karena itu, melalui pendekatan religi, pihaknya akan mengedukasi pentingnya keseimbangan hidup antara manusia dengan alamnya.
Terutama terkait penanggulangan dan perlindungan Sungai Citarum kepada masyarakat Jawa Barat.
Untuk itu, Doni meminta bantuan para ulama dan tokoh agama untuk menyampaikan pesan itu kepada masyarakat dan mengubah pola pikirnya.
Baca: Diduga Tipu Pedagang, Polisi Tahan Adik Raja Keraton Solo
“Masyarakat Jabar masyarakat religius, yang patuh sama tokoh-tokohnya. Berbicara keseimbangan hidup itu bagaimana kita menjaga hubungan kita dengan Tuhan, alam, dan sesama manusia," ujarnya di Bandung, Senin (4/12/2017).
"Jadi keseimbangan ini perlu peran ulama dan tokoh agama untuk bisa menyampaikan pesan kepada masyarakat,” kata Doni, di Kabupaten Bandung, Senin (4/12/2017).
Doni menilai, pembiaran kerusakan ekosistem Citarum, sangat dilarang dalam agama Islam.
Baca: Berita Foto: Momen Jokowi Gunakan Bus Persib Tinjau Tol Soroja, Bikin Bobotoh Bangga
“Saya ketemu Pak Kapolda dan Pak Kapolri beberapa hari lalu. Saya tunjukan gambar yang tadi tentang kerusakan ekosistem di citarum. Saya bilang, Pak Kapolri seandainya kita tak urus kita bisa masuk neraka semuanya. Dan kepala desa dan pak camat dan bapak yang bertanggung jawab kalau kita tak mengurusi Sungai Citarum kita bakal masuk neraka semua,” tuturnya.
Menurutnya, masyarakat Jabar harus memiliki kepedulian terhadap sungai yang memiliki panjang 269 km tersebut. Sebab, jika sungai ini tercemar semakin parah maka akan berdampak terhadap kesehatan dan lingkungan secara massif.
Karena Sungai Citarum mengairi persawahan padi di Karawang dan Indramayu, serta menghidupi puluhan juta masyarakat Jabar dan Jakarta.
Maka, dengan pembentukan satuan tugas (satgas) yang terdiri dari pemerintah, akademisi, TNI, Polri, serta pegiat lingkungan ini, ada sekitar 20 cluster di titik-titik sekitar Sungai Citarum.
Nantinya mereka akan turun membaur ke masyarakat untuk melakukan sosialisasi serta edukasi.
“Satgas ini akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Untuk mengajak mereka, perlu pendekatan hati. Satgas turun ke tengah mereka dan menginap di rumah penduduk untuk sosialisasi. Salah satunya pendekatan keagamaan,” jelasnya. (AGIE PERMADI)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Pak Kapolri, Jika Kita Tak Urus Citarum, Kita Bisa Masuk Neraka Semua"