Tiga Bisnis Wakil Wali Kota Bandung saat Masih Muda
Oded M Danial rupanya mempunyai beberapa bisnis yang ia tekuni untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya serta keluarganya.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sebelum menjadi Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial rupanya mempunyai beberapa bisnis yang ia tekuni untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya serta keluarganya.
Saat sosialisasi program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Balai Kota Bandung, Jumat (8/12/2017), ia menceritakan perjalanan bisnisnya sewaktu muda.
Berikut bisnis yang pernah ditekuni oleh bakal Calon Wali Kota Bandung tersebut.
1. Bisnis Korset.
"Saya punya pengalaman bisnis usaha sejak SMP kelas 3. Saya memproduksi suatu komponen buat ibu-ibu. yaitu korset," ujar Oded.
Ia bercerita pada mulanya korset yang beredar pada saat itu kebanyakan menggunakan kawat.
Baca: Jokowi Ingatkan Santri Jangan Terpecah Belah karena Pilkada dan Pilpres
Namun, Oded berfikir untuk mencari alternatif dari kawat, yang mana pada saat itu kawat sulit didapatkan serta harganya yang mahal. Maka pilihannya jatuh pada ember bekas.
rongsokan untuk membeli ember-ember bekas yang kotor.
"Saya rendam ember-ember itu di kolam selama 4 sampai 5 jam. Setelah itu baru di cuci dengan sabun," ujar Oded.
Teknisnya, telinga dari ember itu dibuang. kemudian ember tersebut digunting hingga menjadi lembaran. Kemudian ember-ember tersebut diraut menggunakan pisau sehingga dapat menjadi alternatif kawat korset.
"Setelah jadi, saya menjualnya di tempat-tempat penjual korset," kenang Oded.
2. Bisnis Es Krim Puter.
Oded rupanya pernah terjun didunia bisnis kuliner. Pilihannya jatuh kepada jajanan murid sekolahan yaitu es krim puter.
Ia berjualan es krim puter dari tahun 1999 hingga 2006. Ia menjual satu pieces es krim puter seharga Rp 55 rupiah.
"Saat ini bisnis eskrim puter itu dipegang oleh adik saya," ujar Oded.
3. Bisnis Atribut Pramuka.
Selain bisnis korset dan es krim puter, rupanya Oded M Danialjuga pernah berbisnis atribut pramuka.
Ia menekuni bisnis atribut pramuka saat dirinya duduk di bangku STM kelas 3. Saat itu, ia bahkan telah mempunyai karyawan sebanyak 6 orang.