Murid Kelas 5 SD Meninggal, Sebelumnya Alami Tanda-tanda Menderita Difteri
Rafli Zakwan Asykar (11), murid kelas 5 SD, Kabupaten Purwakarta, meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Bayu Asih, Sabtu (9/12/2107).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Rafli Zakwan Asykar (11), murid kelas 5 SD, warga Desa Maracang, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Bayu Asih, Sabtu (9/12/2107).
Sebelumnya tanda-tanda difteri menyertai kondisi fisik bocah itu selama beberapa hari terakhir.
Rafli kritis dan dibawa orangtuanya, Abdul Rohman (38) dan Sulastri (30) ke RSUD Bayu Asih, Sabtu (9/12/2017).
Namun nahas, demam tinggi dan daya tahan tubuh yang lemah membuat nyawanya tak tertolong.
"Ada satu pasien suspect difteri meninggal dalam perjalanan saat menuju RSUD Bayu Asih. Gejala-gejalanya memang difteri, ada kelenjar di tenggorokan," ujar Wakil Direktur RSUD Bayu Asih, Deni Dermawan di kantornya, Jalan Veteran Purwakarta, Senin (11/12/2017).
Baca: Beredar Foto Kubah Lava Gunung Agung, Berikut Penjelasan PVMBG
Untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian, perlu tindakan medis lebih lanjut.
Pihak rumah sakit baru menyimpulkan bocah itu meninggal dari ciri-ciri fisik Rafli kaitannya dengan gejala fisik pasien difteri.
"Untuk membuktikan secara sahih perlu ada tindakan medis lanjutan. Tapi orang tua tidak menghendaki," ujar Deni.
Saat ini, pihak RSUD Bayu Asih masih merawat dua pasien difteri sejak pekan lalu. Kedua pasien masih dirawat di ruang isolasi RSUD Bayu Asih.
Baca: Kadek Sudayasa Tewas Tertembak Rekannya Sesama Pemburu
"Kondisinya sekarang sudah membaik tapi masih di ruang isolasi," ujar Deni.
Dengan meninggalnya Rafli, korban meninggal karena difteri bertambah jadi dua orang.
Sejak Januari hingga Desember 2017, puluhan warga Purwakarta positif mengidap difteri.
Sedikitnya 22 pasien sudah terdeteksi.
Kecamatan Jatiluhur dan Kecamatan Tegalwaru tercatat terbanyak pasien penderita difteri yakni masing-masing delapan orang.