Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saniah Ditemukan 48 Jam Setelah Nyebur di Sungai

Pihak keluarga pun meminta korban langsung dimandikan dan dikafani di ruang pemulasaran jenazah rumah sakit tersebut

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Saniah Ditemukan 48 Jam Setelah Nyebur di Sungai
Hanani
Relawan sudah bekerja keras lebih 24 jam, mencari jasad korban dan akhirnya ditemukan meninggal dunia. 

TRIBUNNEWS.COM,  BARABAI - Jenasah Saniah (45), warga Jalan Trikesuma Dalam, Bukat Kelurahan Barabai Barat, Barabai, Hulu Sungai Tengah diduga menceburkan diri ke sungai akhirnya ditemukan Tim Relawan, Jumat (15/12/2017) pukul 15.30 Wita.

Korban ditemukan sekitar 70 meter dari titik kejadian musibah di Jembatan Rahmat, Bukat.

Relawan dan Tim Basarnasbahu membahu melakukan pencarian sejak dinyatakan hilang Rabu malam 13 Desember 2017, sekitar pukul 21. 15 Wita.

“Saat ditemukan korban mengapung, dalam posisi telungkup, memakai sehelai kain sarung,” kata salah satu relawan yang terlibat pencarian, saat di Rumah Sakit H Damanhuri Barabai.

Dijelaskan, korban mengapung, setelah tim Basarnas mengobok-obok air di sekitar titik tempat korban tercebur.

Korbanpun langsung dievakuasi ke RS H Damanhuri Barabai.

Baca: Basarnas Latih Baguna PDIP Teknik Pertolongan di Air

Berita Rekomendasi

Mengingat sudah dua kali 24 jam korban sudah terendam dalam air, pihak keluarga pun meminta korban langsung dimandikan dan dikafani di ruang pemulasaran jenazah rumah sakit tersebut.

Mengenai kematian korban yang diduga menceburkan diri, Suria dari pihak keluarga korban menyampaikan penghargaan tak terhinga atas kerja keras seluruh relawan yang terlibat pencarian.

Diapun menyatakan, sudah mengikhlaskan kepergian korban. Sepupu Saniah itu mengaku tak mengetahui persis apakah korban tercebur atau sengaja menceburkan diri.

“Masalahnya kami jarang bertemu almarhumah. Almarhum tinggal di Trikesuma, sedangkan kami di Bawan,”jelas Suria.

Sementara itu, Wakapolres HST Kompol Sarjaini, kemarin datang langsung ke rumah sakit untuk melihat kondisi korban dan melakukan koordinasi dengan pihak keluarga.

“Kami tawarkan untuk autopsi, tapi pihak keluarga menolak, dan meminta dibawa pulang saja untuk dimakamkan. Akhirnya kami hanya meminta rumah sakit melakukan visum luar saja,”jelas Sarjaini. (Banjarmasin Post/Hanani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas