Unik! Ajak Warganya Ber-KB, Semua Jalan Kampung di Mojokerto Ini Diberi Nama Alat Kontrasepsi
"Semula tak ada nama jalan di kampung ini. Tiga bulan lalu, bersama kader KB, kami sepakat memberikan nama jalan kampung ini dengan nama-nama alat KB"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Ada yang unik di Kampung Keluarga Berencana (KB) Desa Kweden Kembar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.
Tak hanya soal semaraknya kegiatan kaum perempuan di kampung ini. Namun ada pembeda di kampung tersebut. Begitu hendak masuk kampung ini, terlihat gapura Kampung KB yang menyolok.
Begitu masuk ke setiap gang, telihatlah nama-nama jalan yang unik. Nama jalan di kampung itu bukan nama bunga, nama pohon, atau nama burung. Namun yang dipakai adalah nama-nama jenis alat kontrasepsi.
"Semula tak ada nama jalan di kampung ini. Tiga bulan lalu, bersama kader KB, kami sepakat memberikan nama jalan kampung ini dengan nama-nama alat KB," kata Winarno, Kepala Desa Kweden Kembar yang juga Pembina Kampung KB desa setempat, Jumat (15/12/2017).
Sejumlah plang jalan dengan nama-nama alat KB itu ada yang pakai nama Jalan IUD, Jl Pil, Jl Suntik, Jl Implan, dan nama istilah KB lainnya.
Diakui Winarno, kehadiran kampung dengan jumlah penduduk 2.684 itu memberi nilai tambah pada kemajuan desa. Apalagi hampir semua perempuan di desanya kini terlibat aktif dalam kegiatan KB.
Semua kegitan Kampung KB di Desa Kweden Kembar kini bersinergi dengan kantor lain. Mulai dari kantor Kecamatan hingga Kabupaten. Kini semua kegiatan PKK, baik tingkat desa maupun di atasnya, bersinergi dengan Kampung KB.
"Semacam kolaborasi. Masyarakat juga senang dengan adanya Kampung KB ini. Banyak yang ingin ber-KB setelah tahu bahwa mengatur jarak kelahiran itu akan berpengaruh pada kesejahteraan," kata Winarno.
Kampung KB Desa Kweden Kembar dibentuk pada Juli 2017 lalu. Sebelumnya, kampung ini termasuk yang tingkat kesadaran KB-nya rendah sehingga perlu disentuh melalui Kampung KB.
Suryati, kader Kampung KB setempat, awalnya mengaku pesimistis karena masyarakat yang belum sepenuhnya memahami pentingnya KB. Namun berkat peran aktif kepala desa, tokoh masyarakat, dan para kader termasuk PKK dan Posyandu, Kampung KB ini kini menjadi semarak.
Baca: Di Jombang, Polisi Tewas Tersambar KA Saat Halau Biker Penerobos Palang Pintu
Baca: Kisah-kisah Para Pemakai Pick Up Legendaris Suzuki Carry
Berbagai kegiatan berbasis pemberdayaan masyarakat digelar bersama Kampung KB.
"Masyarakat sekarang tidak usah diminta ber-KB, kini sadar sendiri," kata Suryati.
Joedha Hadi Soewignyo, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Mojokerto, mengaku terus mendorong sinergisitas Kampung KBdengan semua stakeholders.
"Pemberdayaan dan kesejahteraan warga bisa ditumbuhkan di Kampung KB," katanya.
Kini berbagai kegiatan masyarakat yang berbasis pemberdayaan dan keterampilan warga digelar di Kampung-Kampung KB di Kabupaten Mojokerto. Juga ada usaha peningkatan pendapatan keluarga, seperti membuat aneka makanan olahan dan keterampilan warga lainnya.
Penulis: Nuraini Faiq