Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mempercepat Pembangunan Daerah Perbatasan Melalui Pembuka Akses Konektifitas dan Aksesibilitas

Kemendes PDTT sendiri menargetkan sampai dengan tahun 2019, dapat mengentaskan sedikitnya 5.000 desa tertinggal dan membangun 2.000 desa mandiri

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Mempercepat Pembangunan Daerah Perbatasan Melalui Pembuka Akses Konektifitas dan Aksesibilitas
Istimewa
SEORANG anak digendong sang ayah yang menyaksikan peresmian proyek jalan desa di wilayah perbatasan negara, tepatnya jalan Desa Tunguwatu-Gorar, Kecamatan Pulau-pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Sabtu (16/12/2017). (Istimewa) 

TRIBUNNEWS.COM, MALUKU - Direktur Pengembangan Daerah Perbatasan, Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (Ditjen PDTu) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Endang  Supriyani,  meresmikan proyek jalan desa di wilayah perbatasan negara yakni Jalan di Desa Tunguwatu-Gorar, Kecamatan Pulau-pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku,  Sabtu  (16/12/2017).

Peresmian Hal ini sebagai wujud pelaksanaan Nawacita Ketiga Presiden Joko Widodo yakni  Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa-desa dalam kerangka negara kesatuan.

“Peresmian Jalan Sirip di Desa Tunguwatu-Gorar ini merupakan langkah konkret dan wujud nyata dari Pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan daerah perbatasan dengan membuka akses konektifitas dan aksesibilitas di wilayah ini,” ujar Endang Supriyani dalam keterangan persnya, Minggu.

Endang menjelaskan dengan dibukanya akses jalan ini, secara teknis akan memperpendek jarak dan waktu transportasi di Kepulauan Aru khususnya antara desa Tunguwatu - Gorar.

“Ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi nyata untuk mewujudkan target dari Kementerian,”  ujar Endang. 

Baca: PDI Perjuangan Umumkan Empat Pasang Calon untuk Pilgub Riau Sultra, NTT dan Maluku Besok

Kemendes PDTT sendiri menargetkan sampai dengan tahun 2019, dapat mengentaskan sedikitnya 5.000 desa tertinggal dan membangun 2.000 desa mandiri.

Berita Rekomendasi

“Sampai dengan akhir tahun ini pencapaian target tersebut sudah bergerak ke arah yang menggembirakan, namun demikian kami kami akan tetap fokus kerja, kerja dan kerja karena masih banyak desa-desa lain yang perlu ditingkatkan, khususnya desa di wilayah perbatasan,” tegas Endang. 

Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga menyambut baik program Kemendes PDTT karena akan semakin mempercepat pembangunan desa, khususnya di wilayah Kepulauan Aru.

“Sebelumnya tahun 2015 hanya 2 Desa tergolong Desa Berkembang dari 117 desa. Sekarang sudah meningkat menjadi 19 Desa Berkembang,” ujarnya.

Johan menambahkan, pengentasan ketertinggalan di Kepulauan Aru utamanya untuk mengatasi beberapa tantangan utama seperti hambatan transportasi, rendahnya SDM karena terbatasnya tingkat pendidikan, serta faktor kesehatan warga yang perlu terus ditingkatkan.

Baca: Bakti Nusantara, Bangun Indonesia dari Wilayah Perbatasan

Padahal, Kepulauan Aru sendiri mempunyai potensi alam yang cukup besar yaitu di sektor perikanan, migas, serta pariwisata. 

Sejak 2015 sampai 2017, Ditjen PDTu Kemendes PDTT, telah membangun sejumlah fasilitas dasar di Kepulauan Aru, meliputi proyek-proyek pembangunan jalan desa, penyediaan sarana air bersih, pengadaan kapal, dan pengembangan potensi sumberdaya.

Menurut Endang, tantangan pembangunan daerah-daerah perbatasan lebih banyak dihadapkan pada kondisi geografis dan topografi lokasi yang sangat menantang, kesenjangan ekonomi yang  tajam antara masyarakat Indonesia daerah perbatasan dengan penduduk perbatasan negara tetangga, sering terjadinya pergeseran tapal batas negara tanpa kejelasan, dan belum berkembangnya komoditas unggulan dari daerah perbatasan.  

“Untuk mengatasinya, dibutuhkan kerangka penanganan menyeluruh dan terkoordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, yang bersifat strategis dan operasional,” ujar Endang. 

Kabupaten Kepulauan Aru merupakan salah satu kabupaten ‘pintu gerbang’ Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang wilayah lautnya berbatasan langsung dengan negara Australia. 

Kabupaten Aru merupakan salah satu kabupaten perbatasan yang masih masuk dalam kategori tertinggal. Untuk itu, berbagai program dan proyek pembangunan sarana dan prasarana fisik telah dilakukan untuk menggenjot pembangunan di kabupaten yang sangat strategis dan kaya sumberdaya alam ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas