Menteri Yasonna Ajak Kapolri, Kepala BNN dan Gubernur Jateng Tinjau Lapas High Risk di Nusakambangan
Yasonna H Laoly mengajak Kapolri, Kepala BNN dan Kepala BNPT, serta Gubernur Jawa Tengah meninjau lapas high risk di Pulau Nusakambangan.
Editor: Dewi Agustina
Sementara itu, Direktur Keamanan dan Ketertiban Ditjen PAS, Sutrisman, menuturkan kekhususan Lapas High Risk juga akan diterapkan dalam hal pengamanan dan pembinaan.
"Pembinaan tetap dilakukan dengan berdasarkan Sistem Pemasyarakatan, namun dengan pendekatan berbeda dengan narapidana golongan non high risk. Bila narapidana biasa diterapkan metode pembinaan Mass Aproach dan Individual Approach, di Lapas High Risk hanya menerapkan pembinaan Individual Approach,” ujar Sutrisman.
Baca: Misteri Kematian Aiptu Made Suanda Terkuak, Dia Dibunuh Tiga Orang, Satu di Antaranya Perempuan
Narapidana high risk tetap diberikan kebebasan beribadah, konseling, olahraga, dan hak-hak yang telah ditentukan lainnya sesuai dengan peraturan perundangan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jawa Tengah, Ibnu Chuldun, menegaskan kesiapan Nusakambangan untuk menerapkan sistem perlakuan khusus yang regulasinya berupa pedoman kerja dari Direktorat Keamanan dan Ketertiban Ditjen PAS.
"Kami akan lakukan simulasi untuk petugas dan pejabat sebagai bagian dari persiapan operasional Lapas High Risk seraya menunggu kelengkapan IT, kebutuhan dasar seperti makan dengan katering, kesehatan, sistem kunjungan, dan pendukung lainnya," janji Ibnu.
Kunjungan hari ini rencananya akan menjadi dasar dan pertimbangan operasionalisasi Lapas High Risk Nusakambangan.
Selain tiga lapas tersebut, tiga lapas lain yang dipersiapkan untuk menjadi Lapas High Risk adalah Lapas Kasongan di Kalimantan Tengah, Lapas Langkat di Sumatera Utara, dan Rutan Gunung Sindur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.